BBM (2)

Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan masalah energi tidak hanya mengenai kenaikan bahan bakar minyak (BBM) karena masa depan energi nasional tidak hanya ditopang oleh minyak dan gas bumi.

Hal itu disampaikan Sudirman terkait kenaikan BBM yang ditetapkan sejak 28 Maret lalu.

“Saya harus katakan, sebetulnya ‘discourse’ soal energi itu lebih besar dari sekadar BBM. Masa depan kita itu bukan lagi BBM, tapi energi baru dan terbarukan serta konservasi energi,” kata Sudirman dalam seminar kelistrikan di Universitas Indonesia, Depok, Senin.

Menurut dia, akibat terlalu lama mengurus BBM, Indonesia menjadi lalai membangun hal-hal yang strategis untuk ketahanan energi di masa mendatang.

“Betapa banyak energi dan emosi kita habis untuk hanya memikirkan BBM, padahal sebetulnya masa depan kita itu bukan lagi minyak dan gas,” ujarnya.

Mantan Direktur Utama PT Pindad itu mengatakan sumber daya energi yang dimiliki oleh Tanah Air seperti minyak dan gas bumi, batubara, energi baru dan terbarukan serta konservasi energi bisa membangun kecukupan energi untuk membangun listrik.

“Sebaiknya kita tidak buang tenaga bicara (kenaikan) BBM yang hanya berdampak jangka pendek,” katanya.

Sudirman juga mengatakan sudah saatnya bangsa Indonesia mengubah cara melihat migas menjadi pemberi nilai tambah, bukan sebagai sumber pertama penghasilan negara.

Indonesia juga harus melihat BBM sebagai sumber daya energi yang sifatnya jangka pendek sehingga perlu ada kebijakan untuk membangun energi untuk masa depan, termasuk melepaskannya dari kepentingan politik.

“Sumber daya energi sedikit demi sedikit sudah harus mulai mengurangi komponen politik dan mulai ditumpuk komponen-komponen teknisnya. Karena penjara politik harus segera diabaikan, itu membuat kita lupa membangun hal yang sifatnya fundamental,” katanya.

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM jenis premium penugasan di luar Jawa-Bali dan solar masing-masing Rp500 per liter per 28 Maret 2015.

Khusus bahan bakar premium penugasan di luar wilayah Jawa-Bali, harganya naik dari Rp6.800 per liter menjadi Rp7.300 per liter. Sementara harga solar naik dari Rp6.400 menjadi Rp6.900 per liter.

Di wilayah Jawa-Bali, harga premium nonsubsidi ditetapkan menjadi Rp7.400 per liter. Ada pun harga minyak tanah tetap Rp2.500 per liter. AN-MB