Foto: Cawagub Bali nomor urut dua I Ketut Sudikerta dengan penampilannya yang ramah disambut dan akrab dengan seorang pedagang di Pasar Galiran, Klungkung, Rabu (18/4/2018).

Klungkung (Metrobali.com)-

Pasar tradisional merupakan jantung dan nadi pergerakan ekonomi kerakyatan dan menjadi periuk nasi ribuan pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Pasar tradisional tidak hanya punya nilai ekonomis,  tapi juga sosial dan historis.

Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2 dari Koalisi Rakyat Bali (KRB), I Ketut Sudikerta menyadari betul peran strategis pasar tradisional dalam meningkatkan perekonomian masyarakat pelaku UMKM khususnya pedagang kecil.  Baginya,  revitalisasi pasar tradisional harus terus menjadi program prioritas yang semakin dekat dan nyata dampak positifnya bagi pedagang dan masyarakat umum.

Untuk itu Sudikerta terus menyerap aspirasi ke tengah masyarakat dan pasar untuk bertemu masyarakat dan para pendukungnya. Rabu (18/4/2018), Sudikerta mengunjungi beberapa pasar tradisional di Kabupaten Klungkung. Beberapa pasar tradisional yang disambangi adalah Pasar Kusamba, Pasar Galiran, dan Pasar Satria serta mengunjungi beberapa desa di Klungkung.

“Program revitalisasi pasar adalah bentuk keberpihakan nyata kepada pelaku UMKM seperti pedagang kecil.  Pasar tradisional ini bukan milik para kapitalis besar tapi milik rakyat.  Jadi program revitalisasi harus mampu memastikan kepentingan pelaku UMKM terlindungi dan kesejahteraan rakyat meningkat,” kata Sudikerta.

Dalam kunjungan ke beberapa pasar tersebut, Sudikerta ditemani oleh fungsionaris DPP Golkar Dewa Widiasa Nida, Cawabup Klungkung Made Kasta, Ketua DPD Golkar Klungkung I Made Ariandi, dan anggota Fraksi Golkar Klungkung, dan para relawan.

Saat menyambangi beberapa pasar, Sudikerta langsung disambut oleh para pedagang dan pengunjung pasar lainnya. Sosok Cawagub Bali yang berpasangan dengan Cagub Rai Mantra itu memang sosok yang sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat kecil hampir di seluruh Bali. Dimana-mana bila Sudikerta mendatangi keramaian, Sudikerta selalu dikerumuni warga. Kedekatan Sudikerta dengan warga kecil di Bali memang sudah tumbuh sejak lama, sejak dirinya menjadi Wakil Gubernur Bali periode 2013-2018 sampai sekarang ini.

Dialog yang dibangun dengan masyarakat kecil pun dikemas secara sangat sederhana, spontan dan tanpa skenario tertentu. Itulah sebabnya saat memasuki Pasar Kusamba, seorang pedagang spontan meminta kipas angin untuk dipasang di pasar agar penjual dan pembeli tidak kepanasan.

Saat tiba di pasar, Sudikerta langsung berbaur dengan masyarakat. Politisi asal Kuta Selatan ini langsung membeli beberapa kebutuhan pokok seperti sayur, ikan, dan bahan pokok lainnya untuk dibagikan secara gratis kepada warga yang sedang berada di pasar. “Memang banyak warga yang sudah mengenal saya. Karena selama menjadi wakil gubernur sebelumnya, saya selalu turun ke bawah, turun ke tengah masyarakat, membantu rakyat kecil, mengawal beberapa program pro rakyat dan bahkan pernah tinggal di tengah masyarakat,” ujarnya.

Sudikerta mengapresiasi tata pasar di Pasar Kusamba dan Pasar Galiran. Kedua pasar ini sudah sangat bagus. Ke depannya agar bisa ditata lebih modern lagi, sehingga kualitas pasar tradisional sama dengan pasar modern, tetapi mudah dijangkau masyarakat kecil.

Ia juga mengapresi permintaan pedagang di Pasar Kusamba soal penambahan sarana kipas angin agar pedagang dan masyarakat yang masuk ke pasar agar tidak kepanasan. Untuk Pasar Satria, Sudikerta akan membenahi dan merevitalisasi dengan meningkatkan gedung agar Pasar Satria memiliki tempat untuk parkir dan tidak mengganggu lalu lintas.

Para pedagang menantikan terealisasinya program Nawacandra yang disusun oleh paslon Mantra-Kerta.

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha