Subak Uma Lambing Duta Badung Dinilai Provinsi
Mangupura (Metrobali.com)-


Subak Uma Lambing merupakan duta Kabupaten Badung dalam lomba Subak tingkat Provinsi tahun 2014 dinilai Tim Provinsi Bali. Tim diterima Wakil Bupati Badung I Made Sudiana didampingi Kadispenda I Wayan Adi Arnawa, Camat Abiansemal Putu Ngurah Thomas Juniarta beserta Tripika Kecamatan, bertempat di Bale Subak Uma Lambing Desa Sibangkaja, Kecamatana Abiansemal. Selasa (30/9).


Pada kesempatan tersebut Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Badung I Made Sudiana menyampaikan, pendapatan daerah Kabupaten Badung bersumber dari pariwisata budaya, untuk itu merupakan kewajiban masyarakat ikut melestarikan keberadaan adat dan budaya Bali salah satunya keberadaan Subak yang sudah terkenal di Mancanegara dan satu-satunya ada di Bali. Pemerintah Kabupaten Badung sangat memperhatikan keberadaan Subak terbukti dengan melakukan berbagai upakara yadnya seperti Nangluk merana, mecaru jagat, mepreteka merana dan memberikan berbagai pelatihan serta bantuan-bantuan setiap tahunya. Lomba Subak merupakan sarana untuk melestarikan serta mengembangkan keberadaan Subak di Kabupaten Badung. Dalam kegiatan di sawah dan Tegalan krama Subak di Kabupaten Badung telah melaksanakannya sesuai dengan perkembangan teknologi pertanian yang berwawasan agribisnis, terutama dalam program pembangunan pertanian organik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan namun tidak menyimpang dari dasar Subak. Disamping itu unit perusahaan produktif seperti koperasi, sarana produksi sudah diksanakan untuk meningkatkan penghasilan.


Lebih lanjut Sudiana juga menyampaikan, dengan pelaksanaan lomba ini diharapkan para krama Subak dapat mengadopsi teknologi pertanian agar betul-betul memiliki bergaining posisien bukan hanya menjadi korban dan sebagai langkah perberdayaan Subak dan petani, yang nantinya dapat mensuplay produk yang dibutuhkan oleh sektor pariwisata. Kalau bertani dengan gaya konvensional tidak akan bisa, untuk itu kita harus mulai mengambil langkah-langkah strategis dalam rangka memodernisasi daripada sistem pertanian kita. Pertanian terintegrasi yaitu dari awal sampai akhir dengan produk yang berorientasi pasar sehingga terjadi koneksitas antara pertanian dan pariwisata. 


Sementara itu Pekaseh Subak Uma Lambing I Made Widana melaporkan, Subak Uma Lambing terdiri dari 4 Munduk diantaranya, munduk Bias, munduk Lambing, munduk Kedampal dan munduk Teba dengan luas 89 hektar dan jumlah krama Subak sebanyak 300 diri. Batas- batas Subak nyatur Desa, sebelah utara sawah milik Gusti Aji Kamar di munduk Dampal, sebelah Timur Telabah Subak Ketapang, sebelah Selatan sawah milik I Nyoman Santia dan sebelah Barat Telabah Yeh Lauh.

Ketua Tim penilai Provinsi Bali I Ketut Suastika menyampaikan, pada dasarnya lomba Subak ada 2 prinsif, yang pertama ingin melestarikan aspek budaya dan kedua ingin memberdayakan petani untuk malakukan menanaman yang optimal. Subak sebagai akar budaya Bali kita sepakat dan bertekad dalam mengisi pembangunan ini, apalagi Bali sebagai destinasi pariwisata sehingga keberadaan Subak harus dilestarikan. Untuk dapat lestari dan bertahan lahan dan aktivitas pertanian perlu adanya upaya-upaya yang salah satunya untuk mendorong semangat para petani dengan melakukan lomba. Aspek yang dinilai dalam lomba ada 3 yang berorientasi pada Tri Hita Karana yaitu; aspek Parahyangan, pawongan dan pelemahan. RED-MB