Klungkung ( Metrobali.com )

Suasana kota Klungkung Selasa ( 12/3 ) lain dari biasanya. Jalanan yang biasanya banyak orang dan kendaraan lalu lalang kini terlihat sepi dan lenggang. Hal itu dikarenakan Umat Hindu yang ada di Klungkung khususnya Bali sedang melaksanakan Brata Penyepian.
Catur Barata penyepian dengan empat hal yang dilarang memang harus ditaati saat Hari Raya Nyepi tiba yakni Amati Geni ( tidak boleh menyalakan apui ), Amati Karya ( tidak boleh bekerja ), Amati Lelungan ( tidak bepergian ), dan Amati Lelanguan ( tidak berhura hura atau menikmati hiburan ). Nyepi itupun berlangsung selama 24 jam, yang dimulai dari 12/3 pukul 06.00 wita hingga berakhir 13/3 – 2013 pukul 06.00 wita.

Pantauan Metrobali begitu keluar dari kandang menyusuri jalan yang dilalui benar benar sunyi dan lenggang tidak ada warga satupun keluar dari rumah.  Di prempatan Catus Pata sehari sebelumnya ribuan umat melaksanakan upacara Tawur Agung Kesanga meninggalkan sisa sesajen yang belum sempat di bersihkan DKLH Klungkung.

Pecalang Kampung Jawa bersama sama Pecalang Banjar setempat mengamankan jalannya Brata Penyepian. Selama dimulai Brata Penyepian diwilayah Klungkung tidak ditemukan pelanggaran. Itu dilihat dari Pecalang Kampung turut menjaga keamanan, begitu juga sebaliknya Pecalang Banjar setempat jika umat Muslim ada perayaan mereka mengamankan. Hal itu sudah berlangsung lama, saling hormat menghormati satu sama lain.

Sementara Metrobali menuju RSUD Klungkung guna memantau pelayanan rumah sakit terhadap pasian baik yang sudah ada maupun pasien yang datang dari Hari Raya Nyepi. Terpantau saat memasuki Rumah Sakit, Pecalang Desa Komoning berjaga dipintu masuk RSU. Suasana di RSU hening dan sepi tidak ditemukan warga yang lalu lalang yang bisanya dihalaman parkir banyak pasien berkunjung.

Terpantau didalam Rumah Sakit, lorong yang ada tidak ditemukan penunggu pasien yang lalu lalang, mereka kebanyakan istirahat, suara bisik bisik terdengar dari mereka. Memasuki Sal B ruang Bersalin, Metrobali disambut senyum perawat yang ada.  Bidan Ni Wayan Suriari 41 mengatakan pelayanan terhadap pasien sama seperti hari biasa. ” Sekarang ada pasien baru masuk sekira pukul 11.00 wita yang akan di oprasi, dia adalah Ni Komang Ariati 34 alamat Desa Getakan, Klungkung ” ujar  Suriari sambil menyekat keringat diwajahnya. Menurutnya pasien tersebut harus segera di oprasi karena air ketuban keluar warna hijau keruh, jantung bayi berdenyut cepat sekira 160/detik, ungkapnya.
Sementara untuk oprasi bisa dilakukan di Rumah Sakit ini dan dokter yang akan menangani sudah siap dia adalah dr Ida Bagus Made Sukadana SpOG specialis kandungan, ujarnya. SUS-MB