Bandung (Metrobali.com) –

Sekretariat DPRD Badung mengadakan kunjungan studi banding ke Kota Bandung, Jawa Barat khususnya ke Bagian Humas dan Protokol DPRD Kota Bandung, Kamis 21 Januari 2023.

Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian Sekretariat Dewan, DPRD Badung Nengah Nurjana, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mengambil pelajaran dari Kota Bandung sebagai model dalam pengelolaan kawasan, terutama mengingat bahwa Bandung dan Badung sama-sama mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

Nengah Nurjana menyatakan, “Kami ingin mereplikasi model Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dapat kami kembangkan,” ungkapnya usai menyambangi Humas dan Protokol DPRD Kota Bandung, Kamis 21 September 2023.

Menurutnya, UMKM adalah produk yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, dan ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan nantinya yang akan mengunjungi Badung.

Pihaknya melihat potensi serupa dalam pariwisata, seperti kawasan Braga di Bandung, yang dapat diterapkan di kawasan Legian di Badung. Kawasan Legian dan Kuta, menurutnya, sangat mirip dengan Braga, dengan kunjungan yang ramai oleh wisatawan.

“Kita dapat memodifikasi kawasan seperti Legian menjadi mirip dengan Braga, meskipun tantangan regulasi lalu lintas di Badung mungkin berbeda,” katanya.

Nengah Nurjana melanjutkan bahwa kemungkinan pengembangan kuliner di sepanjang Jalan Legian dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik dan internasional yang ingin menikmati makan malam di sana.

Dia membandingkan Braga dengan kota tua di Turki, dengan kendaraan roda empat yang dilarang masuk, serta pilihan kuliner di pinggiran jalan. Namun, dia menekankan bahwa ini memerlukan persetujuan dari masyarakat yang ingin mengembangkan usaha di kawasan tersebut dan perlu dibahas lebih lanjut bersama pemimpin DPRD Badung dan tokoh-tokoh masyarakat.

Pimpinan DPRD Badung bahkan menginginkan konsep serupa di Turki dapat diterapkan di kawasan Kuta. Ini akan dibahas melalui proses musyawarah dengan eksekutif untuk mengembangkan Kuta seperti Braga atau Turki.

Kawasan Legian di Badung memang memiliki kemiripan dengan Braga, dengan jalan satu arah yang menyajikan pemandangan cafe dan restoran yang kental dengan nuansa heritage dan hiburan musik. Wisatawan lokal sering menghabiskan malam di Braga.

Kawasan Braga di malam hari banyak spot foto yang diabadikan para wisatawan lokal untuk berfoto

Di sisi lain, Kepala Sub Bagian Humas dan Protokol DPRD Kota Bandung, Devi Vaulana Hakim, menjelaskan bahwa kehidupan pariwisata di Kota Bandung didukung oleh para seniman dan musisi yang memainkan peran penting dalam mendukung pariwisata Bandung. Devi menyoroti bahwa musisi-musisi ini berperan penting dalam menghidupkan pariwisata Bandung.

“Ada banyak musisi di sini yang berperan otonom dan memiliki peran penting dalam menjaga pariwisata Bandung tetap hidup,” tegasnya didampingi staf Humas dan Protokol DPRD Kota Bandung, Fikry Setiawan.

Devi melanjutkan bahwa Kota Bandung sering mengadopsi budaya dan adat istiadat dari Kabupaten Badung sebagai referensi dalam pengelolaan pariwisata mereka.

Program studi banding ini merupakan bagian dari program tahunan Sekretariat DPRD Badung yang bertujuan memberikan wawasan dan pengalaman kepada media yang mendukung kegiatan DPRD Kabupaten Badung.(Tri Prasetiyo)