Studi: astronaut Apollo lebih berisiko sakit jantung akibat radiasi luar angkasa

Neil Armstrong, si manusia pertama yang beberapa puluh tahun lalu mendarat di bulan (reuters.com)
Washington (Metrobali.com)-
Para astronaut Amerika Serikat (AS) yang terbang dalam misi pendaratan di bulan, Apollo, tahun 1960-an dan 1970-an mengalami masalah jantung lebih tinggi yang diperkirakan akibat paparan terhadap radiasi luar angkasa, demikian  hasil riset terbaru pada Kamis (28/7), Xinhua.

Para astronaut Apollo adalah satu-satunya manusia yang pernah melakukan perjalanan di luar area perlindungan geomaknetik Bumi, sementara pesawat ruang angkasa berawak lainnya hanya pernah bepergian di orbit rendah Bumi, di mana perlindungan semacam itu terhadap radiasi luar angkasa masih tersedia.

Dalam studi terbaru itu, para peneliti dari Universitas Negara Bagian Florida membandingkan penyebab kematian dari tujuh astronaut bulan Apollo dengan 35 astronaut yang hanya terbang di orbit rendah Bumi serta 35 astronaut yang tidak pernah terbang dalam misi orbital di luar angkasa.

Mereka menemukan 43 persen astronaut Apollo yang sudah meninggal, meninggal dunia akibat sakit kardiovaskular. Jumlahnya empat hingga lima kali lebih tinggi dibanding astronaut-astronaut yang tidak pernah terbang dan mereka yang terbang di orbit rendah Bumi.

“Kami hanya tahu sangat sedikit soal efek radiasi luar angkasa atas kesehatan manusia, khususnya pada sistem kardiovaskular,” kata  Profesor Michael Delp dari Universitas Negara Bagian Florida yang memimpin studi, dalam sebuah pernyataan.

“Ini memberi kita gambaran pertama akan dampak buruknya terhadap manusia,” kata Delp.

Guna mengetes dasar mekanistik penemuan ini, para peneliti melakukan percobaan memaparkan tikus pada jenis radiasi yang dialami para astronaut Apollo.

Setelah enam bulan-tikus yang usianya setara dengan usia manusia 20 tahun-para tikus menunjukkan sebuah kerusakan arteri yang diketahui dapat mengakibatkan berkembangnya penyakit kardiovaskular aterosklerotik pada manusia.

“Apa yang ditunjukkan dari data tikus itu adalah radiasi luar angkasa berbahaya bagi kesehatan pembuluh darah,” kata Delp.

Penemuan itu diterbitkan dalam jurnal Laporan Ilmiah Inggris.

Program Apollo, terkenal karena mendaratkan manusia di bulan, berjalan sejak 1961 hingga 1972. Program tersebut terdiri 11 awak antara tahun 1968 dan 1972, sembilan di antaranya pernah terbang di luar orbit Bumi ke luar angkasa.

Dari 24 orang yang terbang ke luar angkasa pada misi Apollo, delapan di antaranya sudah meninggal dunia dan tujuh di antaranya termasuk dalam studi. Astronaut kedelapan, Edgar Mitchell, meninggal setelah analisa data sudah selesai. ANT