Corby coba bunuh diri dengan gores tangan ilustrasi

Denpasar (Metrobali.com)-

Terpidana 20 tahun asal Australia yang tengah menikmati pembebasan besyarat, Schapelle Leigh Corby berupaya bunuh diri. Corby menggores urat nadi di tangannya sendiri menggunakan pisau kecil. Sudah dua kali tindakan itu dia lakukan. Diduga dia ingin bunuh diri lantaran terancam akan dikembalikan ke penjara setelah ulah nekatnya diwawancarai stasiun televisi asal Australia terungkap.

Upaya Corby untuk menghabisi diri sendiri terjadi kala petugas Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali mengunjungi perempuan berjuluk ratu mariyuana tersebut.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM Bali Sunar Agus menjelaskan, insiden itu terjadi saat dia bersama tiga orang petugas dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) mengunjungi Corby di rumah kakak iparnya di kawasan Kuta, Senin malam, 3 Maret 2014.

“Dua kali dia melakukan itu. Untungnya berhasil dicegah oleh pihak keluarga,” , papar Sunar, Selasa 4 Maret 2014. Kedatangan Sunar dan petugas Bapas malam itu ingin mengecek ihwal wawancara kakak Corby, Mercedes dengan stasiun televisi Channel Seven asal Australia.

Wawancara Mercedes itu disiarkan dalam program Sunday Night Channel Seven. Sunar melanjutkan, dari hasil perbincangannya dengan Corby, perempuan asal Queensland itu mengaku stres lantaran terus dibuntuti oleh media. Setiap gerak-gerik Corby selalu diabadikan dan direportasekan awak media.

Pada saat itulah Corby melakukan aksi nekat. Ia mengambil sebilah pisau dan berusaha menghabisi dirinya sendiri. Menurut Sunar, tindakan itu berhasil dicegah Mercedes dan petugas yang ada.

“Dia mengambil pisau itu dari dapur dan langsung menggoreskannya ke urat nadi di tangan. Mercedes dan petugas kami langsung cepat menghalangi,” tutur dia.

Dari pandangan mata Sunar terhadap tingkah laku dan kejiwaan Corby, ia sedang dalam kondisi tak stabil. Komunikasinya nampak tak lancar. “Gerakan tubuhnya menandakan jika ia sedang dalam kondisi tidak stabil,” imbuhnya. JAK-MB