Foto: Kampus IT terbaik di Bali Nusra STMIK Primakara tengah mengembangkan teknologi AI untuk layanan pendidikan.

Denpasar (Metrobali.com)-

Teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kini semakin banyak diadopsi diterapkan pada berbagai sektor termasuk di dunia pendidikan.

Salah satu kampus IT ternama di Indonesia dan kampus IT terbaik di Bali Nusra (Bali, NTT, NTB) STMIK Primakara pun tidak mau ketinggalan melakukan inovasi di bidang AI untuk mendukung layanan ini pendidikan/pembelajaran.

“Teknologi AI sangat penting untuk dunia pendidikan. Tentu dengan bantuan AI nantinya akan mempermudah dan mempercepat kinerja di STMIK Primakara,” kata Kepala PPTI STMIK Primakara I. B. Kresna Sudiatmika, S.Kom., M.T.

Hal ini disampaikan Kresna usai menjadi pembicara dalam Webinar RTIK (Relawan TIK) Provinsi Bali yang digelar, Jumat 17 Juli 2020 dengan tema “Artificial Intelligence Masa Depan dalam Dunia Bisnis dan Pendidikan.”

Webinar ini juga menghadirkan narasumber  CTO Kata.ai Pria Purnama dan dipandu moderator I Gede Putu Krisna Juliharta, S.T., M.T.,selaku Ketua RTIK Bali yang juga Wakil Ketua III STMIK Primakara.

Dikutip dari laporan white paper Kata.ai, disebutkan bahwa Artificial Intelligence/AI merupakan teknologi yang mengacu pada peniruan kecerdasan manusia oleh mesin untuk dapat menjalankan tugas dari yang sederhana hingga tingkat kompleksitas tinggi. Kecanggihan teknologi ini diakui dapat meningkatkan produktivitas dan optimalisasi kerja manusia.

Saat ini, perkembangan teknologi AI sudah semakin banyak menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat luas melalui berbagai produk digital yang kita semua gunakan.

Teknologi AI akan menjadi kunci perkembangan ekonomi di masa kini hingga masa depan, sebagaimana teknologi internet membentuk perkembangan ekonomi selama dua puluh tahun ke belakang.

AI belakangan ini juga menjadi perbincangan hangat, baik di dunia bisnis maupun pendidikan. Banyak praktisi maupun akademisi yang percaya bahwa AI adalah masa depan dunia.

Begitu juga bagi STMIK Primakara yang punya komitmen kuat mengembangkan ekosistem AI meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya yang dikembangkan adalah Machine Learning sebagai salah satu cabang ilmu AI.

Machine learning adalah teknik AI yang berkaitan dengan pembelajaran data dan menggunakannya untuk memprediksi informasi yang ada di dunia. Istilah machine learning pada dasarnya adalah proses komputer untuk belajar dari data (learn from data).

Semakin banyak data yang dimasukkan dan “dipelajari” maka komputer semakin “pintar” dan mampu menjalankan berbagai tugas dengan otomatisasi.

Saat ini penerapan AI pada bidang Machine Learning di STMIK Primakara masih dalam tahap pengembangan dan kemungkinan akan dimulai pada sistem akademik. Pengembangan difokuskan di PPTI STMIK Primakara.

“Saat ini untuk kami pada tahap pengebangan software. Penerapan Machine Learning di STMIK Primakara sedang di persiapkan dengan matang dengan melihat sarana serta pendukung seperti tools teknis dan SDM,” ungkap Kresna.

Ditanya mengenai mengenai target dari pengembangan Machine Learning ini, Kresna mengungkapkan target tentunya untuk mempermudah pekerjaan di STMIK Primakara. Kedua, berusaha memberikan pelayanan pendidikan yang “quick respons” atau responsif.

“Ketiga, meninggalkan cara yang konvensional dengan sistem yang baru. AI adalah kebutuhan dunia pendidikan modern,” terang Kresna.

Ini Manfaat AI di Dunia Pendidikan

Lebih lanjut Kresna mengungkapkan penggunaan AI di pendidikan sebagai sebuah sistem yang dapat membantu mempersonalisasi pembelajaran setiap orang, murid/mahasiswa dan menciptakan otomotisasi.

AI bisa dimanfaatkan sebagai Education Assistant (Asisten Pendidikan) melalui BOT (semacam chatbot). Diantaranya dapat dimanfaatkan untuk membantu pembelajaran dalam menjawab pertanyaan yang sering ditanyakan (frequently question).

“Lalu menghadirkan Adaptive Learning dimana setiap orang dapat belajar dengan kecepatan masing-masing,” ujar Kresna.

AI di pendidikan juga bisa berperan dalam bentuk Voice Assistant. Diantaranya memudahkan siswa/mahasiswa dalam berinteraksi deng an materi permbelajaran tanpa harus berinteraks dengan guru dan dosen, baik di rumah atau di sekolah.

Voice Assistant ini juga digunakan untuk memberikan informasi seputar kampus, pembelajaran bahasa asing, mengerjakan tugas tanpa harus mengetik manual dan dapat pula diterapkan pada games.

AI juga digunakan untuk Object Recognition (pengenalan objek). Misalnya membantu mempermudah melakukan absensi, membaca mood dari siswa/mahasiswa. Lalu untuk mempermudah pengajaran dengan memperkenalkan suatu object hingga mengetahui tingkat fokus siswa/mahasiswa dalam pembelajaran di kelas.

Al juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan penilaian tugas seperti pilhan ganda maupun jawaban singkat hingga mempercepat penilaian. “Kemudian AI juga bisa melakukan Sentiment Analysis. Misalnya mempermudah menentukan komentar negatif dan positif,” ungkap Kresna.

AI juga bisa membantu meningkatkan retensi siswa/mahasiswa. Dalam hal ini AI dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan mahasiswa meninggalkan kampus.

Ada kemungkinan beberapa faktor yang mempengaruhi biaya, ada permasalahan keluarga, atau ketidakpuasan terhadap pelayanan akademik. (dan)