Civitas Akademika STMIK STIKOM Indonesia (STIKI Indonesia) di bawah komando I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T.,M.T menciptakan sebuah alat untuk membantu para warga di Banjar Chandra Asri

Gianyar (Metrobali.com)-

Civitas Akademika STMIK STIKOM Indonesia (STIKI Indonesia) di bawah komando I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T.,M.T menciptakan sebuah alat untuk membantu para warga di Banjar Chandra Asri Kecamatan Batubulan Kabupaten Gianyar memukul “Kulkul” yang ada di Balai Banjar setempat. Alat yang dirancang serba otomatis ini diberi nama  Cultim 1.0.

Ditemui tadi (19/8)  pagi saat penyerahan hibah alat tersebut di Balai Banjar Chandra Asri, Ngurah Desnanjaya mengatakan bahwa alat tersebut dibuat atas dasar kebutuhan dari masyarakat yang tinggal di Banjar Chandra Asri. “Alat ini kita buat karena adanya permintaan dari masyarakat di sini. Masyarakatnya punya Kulkul termasuk bangunan kulkulnya yang begitu megah dan tinggi akan tetapi untuk naik membunyikan kulkul itu cukup susah dan warga takut karena diantara kulkul tersebut dirumahi Tawon, berawal dari sana warga enggan untuk membunyikan kulkul ini. Saya bersama teman-teman  mencoba memecahkan masalah tersebut dengan sentuhan teknologi dan lahirlah alat pemukul Kulkul Otomatis ini” Jelasnya.

Lanjut Ngurah Desnanjaya didampingi rekannya Dani  Pranata,  M. Sc menjelaskan cara kerja sistem Cultim 1.0 tersebut.  “Cultim 1.0 ini sistem dapat bekerja secara otomatis dengan triger sms yang tidak mengharuskan pengguna untuk memanjat Bale Kulkul dan dapat di kendalikan dengan jarak jauh. Sistem ini akan terkoneksi ke alat untuk menggerakan pemukul,  serta data dapat terunggah ke web untuk mengetahui jumah bunyi sesuai dengan kegiatan banjar,  misalnya sangkep” Jelasnya.

I Dewa Made Adi Baskara Joni, M.Kom Selaku Kepala Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kreativitas (LPIK) STIKI Indonesia mewakili Ketua STIKI Indonesia menyatakan bahwa Pihaknya sebagai institusi yang wajib melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki tugas untuk membantu masyarakat memecahkan permasalahan yang ada. “Kami memiliki kewajiban untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat, solusi itu pun harus kami pertimbangkan kepada masyarakat agar pada nantinya tidak menjadi permasalahan baru bagi masyarakat. Salah satu contohnya adalah alat Cultim 1.0 ini, ketika solusi kami tawarkan dan warga menyetujui ya kami realisasikan tanpa menghilangkan nilai-nilai yang ada” Paparnya.

Menurut informasi, Cultim 1.0 tersebut dibuat hanya 30 hari dan seluruh dana yang dihabiskan untuk membuat bersumber dari dana Kreativitas STIKI Indonesia.

Kelian Dinas Chandra Asri  Made Aswin Sugihartana,ST dalam sambutannya saat menerima hibah alat tersebut mengatakan bahwa dengan adanya alat Cultim 1.0 ini,  pihaknya merasa sangat dibantu karena bisa dengan mudah membunyikan kulkul. Aswin juga mengucapkan terimakasih kepada STIKI Indonesia karena telah menghibahkan alat tersebut bagi masyarakat diwilayahnya.  (INWA)

Editor : Whraspati Radha