GM DKPH, Jacques Clarijs, menerima hadiah pohon ancak dari Ketua Pengurus Pura Dalem Pesanggrahan, Made Sanjaya (pakaian adat).
GM DKPH, Jacques Clarijs, menerima hadiah pohon ancak dari Ketua Pengurus Pura Dalem Pesanggrahan, Made Sanjaya (pakaian adat).
Badung (Metrobali.com)-
Status awas Gunung Agung, berdampak yang sangat luas terhadap berbagai sektor pembangunan. Salah satu sektor yang terkena imbas ini, adalah pariwisata. Pelaku pariwisata mengakui, sejak Gunung Agung “menyandang” status awas, kondisi pariwisata mulai dirasakan lesu darah.
“Ada penurunan, ada beberapa pembatalan terjadi tetapi belum signifikan karena kita terus mengkampanyekan Come to Bali”, ucap Pandu Djojoadisoeprapto, selaku EAM Discovery Kartika Plaza, Jumat (20/10), disela-sela perayaan Hut ke-27 Discovery Kartika Plaza Hotel.
Ditambahkannya, turis mancanegara juga tidak khawatir terhadap ancaman erupsi Gunung Agung karena lokasinya memang cukup jauh. Tetapi, Pandu juga mengatakan, ada kegelisahan dari pembatalan kedatangan wisatawan karena turis merasa takut jika sudah tiba di Bali tiba-tiba Gunung Agung meletus, maka turis tidak bisa kembali ke negaranya.
“Penurunannya tiga sampai empat persen”, ungkapnya. Namun demikian, Pandu mengatakan belajar dari pengalaman buruk dunia kepariwisataan Bali saat dilanda beragam peristiwa, dan mencoba untuk beradaptasi dengan situasi kondisi serta lingkungan yang terjadi.
“Tahun 2002 Bali dilanda peristiwa memilukan bom Bali, dan rentetan kejadian dan isu yang menghantam pariwisata Bali. Tetapi dengan kerja keras seluruh tim Discovery Kartika Plaza Hotel, kami berupaya menjaga bisnis hotel tetap berjalan dan bersyukur kami bisa melewatinya dengan baik hingga usia 27 tahun ini. Semoga ini bisa tetap langgeng ditengah ketatnya persaingan”, ujarnya penuh harap.
Sementara itu, puncak perayaan Hut ke-27 Discovery Kartika Plaza Hotel (DKPH) dilakukan pemotongan kue tart oleh GM DKPH, Jacques Clarijs, yang kemudian dibagi-bagikan kepada karyawannya dan tamu yang menginap.
Ada banyak kegiatan sosial kemanusiaan yang dilakukan untuk memeriahkan Hut ke-27 DKPH tahun ini, antara lain memberikan bantuan renovasi bale gong di Pura Dalem Pesanggrahan yang ada di lingkungan hotel, kegiatan donor darah, kunjungan ke panti sosial Tresna Werda Wana Seraya.
Selain ituu, juga ada kegiatan pemeriksaan kesehatan mata, pemberian fasilitas pemeriksaan mata dan edukasi kesehatan mata yang dibarengi penanaman pohon buah jambu untuk siswa SDN S Kuta dan pekerja kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung, peninjauan dan memberikan hiburan serta bantuan peralatan sekolah kepada anak-anak pengungsi Gunung Agung.
Selain itu, juga diadakan kegiatan yang melibatkan para karyawan hotel. Hut ke-27 DKPH tahun ini bertambah istimewa karena mendapat hadiah kejutan dari pengurus Pura Dalem Pesanggrahan Kuta berupa sebuah tanaman langka pohon ancak.
“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pengurus Pura Dalem Pesanggrahan atas hubungan harmonis yang sudah terjalin selama ini dan semoga ini akan terus berlanjut. Pohon ini juga akan kami tanam di areal hotel. Sekali lagi terima kasih”, ucap GM DKPH, Jacques Clarijs.
Selain rangkaian Hut selama satu bulan penuh, dimana seluruh rangkaian kegiatannya merupakan bagian kegiatan sosial dibawah bimbingan Artha Graha Peduli, di akhir pekan nanti DKPH akan mengadakan staff party sebagai bentuk apresiasi DKPH terhadap pencapaian team work yang selama ini sudah berjalan dengan sangat baik.  ARI-MB