Startup dari Bali JTrip Ekspansi Besar-Besaran, Siap Hadir di Semarang 14 Februari dan Buka di Lampung Mulai 28 Februari
Foto: CEO JTrip Putu Suciawan.
Denpasar (Metrobali.com)-
Startup asal Bali JTrip terus menghadirkan gebrakan hingga melebarkan sayap ekspansi besar-besaran ke luar Bali. Kali ini ini JTrip siap hadir dibuka di dua wilayah di Indonesia yakni di Semarang, Jawa Tengah dan di Lampung.
Ekspansi ini sebagai upaya JTrip memperkenalkan lebih luas layanannya sebagai Super App, platform yang menyediakan berbagai layanan dalam satu aplikasi.
Misi utamanya jelas, sebagai sebuah startup lokal JTrip ingin membantu menggerakan perekononomian dan juga menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan di masa pandemi Covid-19.
“JTrip siap buka di Semarang pada 14 Februari, dan pada 28 Februari 2022 kami buka perdana di Lampung,” kata CEO JTrip Putu Suciawan saat ditemui di Denpasar, Sabtu (12/2/2022).
Untuk diketahui JTrip adalah sebuah Super App, platform yang menyediakan berbagai layanan dalam satu aplikasi. Di aplikasi JTrip pengguna bisa melakukan pemesanan ojek online (motor dan mobil) memesan makanan, delivery (pengiriman barang), membeli tiket (dari tiket pesawat, tiket destinasi wisata, hingga tiket event seperti konser dll), mencari dan menyewa properti (penginapan, hotel, villa) dan lain-lain.
Di JTrip pengguna juga bisa menyewa sport car hingga helikopter bahkan pesawat jet karena JTrip telah bekerjasama dengan perusahaan penerbangan. Selain itu bagi pengguna JTrip yang ingin merasakan sensasi menumpangi kapal pesiar, JTrip juga mampu mewujudkannya.
JTrip juga memberdayakan driver lokal Bali dengan menyediakan layanan ojek online (motor dan mobil). Hebatnya lagi JTrip siap membantu para drivernya untuk mempunyai kendaraan motor listrik dengan cara mencicil, tanpa DP (tanpa uang muka) dan dengan bunga sangat kecil, super ringan.
Lebih jauh soal ekspansi JTrip dengan siap hadir di Semarang, Jawa Tengah dan di Lampung, Putu Suciawan menerangkan pihaknya melibat potensi besar di dua daerah itu untuk pengembangan layanan JTrip setelah hadir di Pulau Dewata Bali.
Bagi JTrip, Semarang merupakan kawasan sentral dan strategis juga dekat dengan berbagai destinasi wisata salah satunya Candi Borobudur. Tentu ini cocok untuk layanan JTrip yang salah satu misinya ikut membangkitkan pariwisata dengan menyediakan tiket destinasi wisata dan berbagai layanan terkait akomodasi pariwisata serta aktivitas penunjang lainnya.
JTrip juga melihat Semarang dengan jumlah penduduknya yang besar tentu menjadi pasar yang menjanjikan. “Karena jumlah penduduk di Semarang, dekat dengan berbagai tempat pariwisata di Jawa Tengah, kami harapkan dari sentral Jawa ini JTrip bisa lebih berkembang ke daerah lainnya,” ujar Putu Suciawan.
Sementara mengenai hadirnya JTrip di Lampung, Putu Suciawan menerangkan kehadiran JTrip disana juga akan mengusun misi dan layanan khusus yakni membantu petani dalam menyediakan angkutan pertanian yang lebih terjangkau dan mudah, bisa diakes kapan saja secara online.
“Kalau di lampung, pertimbangannya, melihat transportasi masih sulit dari jarak satu ke yang lainnya dan petani masih menghadapi kesulitan dalam mengangkut hasil pertanian. Karenanya JTrip di Lampung lebih cenderung ke pengangkutan hasil pertanian, agar lebih murah dan lebih gampang,” papar Putu Suciawan.
Selain itu, JTrip juga akan hadir untuk membantu pengembangan usaha UMKM dan mempromosikan usaha UMKM di platform aplikasi JTrip. “Kami juga akan membantu masyarakat aga lebih mudah dalam hal penyeberangan di kapal ferry di Pelabuhan di Lampung. Kita akan bekerjasama dengan pihak ASDP, mempermudah penyeberangan dengan pemesanan tiket online dan masyarakat tidak lagi antre,” terang Putu Suciawan.
Baik di Semarang dan Lampung, JTrip juga tentu akan menggandeng mitra driver lokal dalam menjalankan layanan ojek online (motor dan mobil) dari JTrip. Selain itu untuk sistem pada driver lokal, JTrip memberlakukan ekonomi subsidi silang.
Hal tersebut diberlakukan karena selama ini banyak keluhan dari driver. Para driver yang ingin bergabung ke JTrip juga tidak akan dimintai Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
“Paling penting kami tidak gunakan SKCK untuk driver. Kenapa begitu? Seandainya orang sudah pernah masuk penjara dan sudah bebas lalu ingin bekerja, ingin berbuat baik why not. Tapi tetap dengan prosedur dan keamanan,” pungkas Suciawan.
Sebelumnya JTrip yang memiliki Kantor Pusat di Sanur, Denpasar, Bali telah resmi soft launching tanggal 4 Februari 2022 ditandai dengan konvoi sport car dan motor bersama para driver dimulai dari lapangan Renon menuju Panti Melasti Badung. Dihadiri juga pihak investor lokal dan investor asing serta para model internasional. (wid)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.