Foto: Didik Purwati, seorang pemerhati mangrove yang juga Wakil Ketua Bidang Kehutanan, Agraria dan Tata Ruang DPW Partai NasDem Provinsi Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Di balik fungsi ekologisnya dan peran vitalnya menjaga keseimbangan ekosistem serta menyediakan oksigen ditambah juga mangrove menjadi tempat rekreasi eco-tourism, mangrove atau bakau ternyata menyimpan segudang potensi untuk mendukung ekonomi kreatif.

“Kita bisa menggali dan menciptakan potensi ekonomi kreatif dari lestarinya mangrove. Mangrove tidak saja memiliki manfaat ekologi sebagai pencegah abrasi dan lainnya, tapi mangrove bisa jadi beragam olahan kuliner dan produk lainnya yang bisa jadi incaran di pasaran,” kata Didik Purwati, seorang pemerhati mangrove yang juga Wakil Ketua Bidang Kehutanan, Agraria dan Tata Ruang DPW Partai NasDem Provinsi Bali, Selasa (30/11/2021).

Ia mengatakan upaya pelestarian hutan mangrove sendiri sangat erat juga berkaitan dengan upaya menjaga perekonomian masyarakat. Sebab hutan mangrove juga menjadi tempat hidup berbagai macam biota laut yang bisa dimanfaatkan oleh manusia.

“Kalau mangrove hidup nya subur dan bagus, berbagai macam biota laut bisa hidup dan bisa dimanfaatkan untuk perekonomian seperti kepiting dan ikan,” ungkapnya lantas menambahkan dari lestarinya hutan mangrove bisa muncul potensi ekonomi kreatif misalnya dengan melahirkan beragam produk olahan mangrove.

Dikatakan berbagai olahan berbahan mangrove dapat dikembangkan untuk pemberdayaan masyarakat pesisir dan mendorong mereka untuk tetap menjaga dan melestairkan kawasan mangrove.

Olahan berbahan mangrove ini mulai dari makanan, minuman  seperti dodol mangrove, keripik mangrove, kerupuk mangrove, sirup mangrove, teh mangrove dan produk lainnya seperti sabun cair hingga bahan pewarna alami maupun produk kerajianan tangan.

Karenanya Didik Purwati mendorong agar adanya penelitian lebih jauh tekait pemanfaatan dan olahan mangrove ini sebab bukan tidak mungkin semua bagiannya akan bermanfaat, mulai buah, batang, daun, obat, hingga akarnya sebagai pencegah abrasi laut.

“Kalau mangrove lestari, lingkungan terjaga ekonomi kreatif dari olahan mangrove bisa bergeliat,” tegasnya.

Pihaknya di DPW NasDem Bali tentu akan terus mendukung berbagai upaya pelestarian hutan mangrove agar bermanfaat tidak hanya bagi lingkungan tapi juga perekomian masyarakat.

“Kebetulan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga dari NasDem dan kami tentu mendukung upaya pelestarian hutan mangrove dan lingkungan serta mengajak masyarakat agar sama-sama sadar bahwa menjaga hutan dan lingkungan itu penting, karena selama ini masyarakat kurang perhatian karena merasa tidak ada kepentingan,” ujarnya.

Hutan mangrove punya peran yang vital bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Hutan mangrove sebagai penghasil oksigen (O2) dan penyerap gas karbondioksida serta sebagai pencegahan abrasi. Hutan mangrove memiliki peran sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan.

Dengan banyaknya peran dan fungsi hutan mangrove bagi kehidupan, perlu upaya serius dari semua pihak ikut bersama-sama menjaga kelestarian hutan mangrove. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri menjaga dan melestarikan hutan mangrove. Dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian hutan mangrove,” ujar Didik Purwati.

Karenanya, tegas Didik Purwati, kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga hutan mangrove juga menjadi salah satu kunci penting lestarinya hutan mangrove di Bali sehingga juga bisa dibanggakan dan ditampilkan ke pemimpin dunia. Masyarakat harus sadar lingkungan mangrove sangat penting, jangan buang sampah seenaknya ke hutan mangrove yang akhirnya mengganggu mangrove.

“Jadi saya berharap sosialisasi ke masyarakat mengenai pentingnya hutan mangrove agar lebih digencarkan,” tandas Didik Purwati. (dan)