Foto: Anggota Badan Sosialisasi MPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra, MH, MKn melaksanakan Sosialsiasi 4 Pilar di Banjar Munduk Kendung, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali  pada Selasa(28/6/2022)

Jembrana (Metrobali.com)-

Anggota Badan Sosialisasi MPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra, S.H.,M.H.,M.Kn., mengajak masyarakat untuk terus memperkuat modal sosial berupa gotong royong agar Indonesia bisa semakin pulih dan bangkit dari dampak pandemi Covid-19.

Wakil rakyat yang akrab disapa Amatra mengatakan, lebih dari dua tahun pandemi memang telah memukul berbagai sektor kehidupan, mulai dari kesehatan, pendidikan, sosial, hingga ekonomi. Di bidang ekonomi, misalnya, sejumlah usaha kesulitan bertahan sehingga berdampak pada pemutusan hubungan kerja.

Hal ini disampaikan pada saat Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di Banjar Munduk Kendung Desa Berangbang Kecamatan, Negara Kab. Jembrana, Bali, pada Sesala  (28/6/2022).

Saat ini, imbuh Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali ini, Indonesia memasuki fase pemulihan. Pandemi secara bertahap bisa dikendalikan dengan gotong royong banyak pihak. Untuk bisa mengakselerasi fase pemulihan, Amatra mengajak warga menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan.

“Dengan pesan-pesan yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan, Insya Allah, Astungkara kita bisa pulih lebih cepat, bisa kembali bangkit setelah dua tahun terpukul oleh pandemi,” ujar Amatra yang juga akrab disapa Gus Adhi ini.

Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang disosialisasikan yaitu, Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Konsolidasi empat pilar ini pertama kali dilakukan oleh Almarhum Taufiq Kiemas saat tokoh kelahiran Sumatera itu menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2009-2014.

“Pandemi pastinya memang melelahkan, menggerus nilai-nilai kita sebagai manusia Indonesia. Untungnya kita punya modal penting yaitu empat pilar kebangsaan yang saya kira semakin relevan dan kita butuhkan di masa sulit saat ini,” ujar Amatra yang juga Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu,

Amatra memaparkan, salah satu dari empat pilar itu adalah Pancasila, ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia. Pancasila pertama kali dicetuskan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945.

“Pancasila itu memang bersumber atau berasal dari rakyat Indonesia sendiri,” jelas sosok wakil rakyat berhati mulia, gemar berbagi dan dikenal dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah” ini.

Dari Pancasila, lanjut Amatra, kita bisa menggali nilai gotong royong yang bisa diimplementasikan dalam pemulihan ekonomi. “Misalnya bagaimana kita bersama-sama membantu UMKM. Yang mampu, ayo beli produk UMKM dan produk dalam negeri. Itulah namanya gotong royong,” jelasnya.

Jika semua bersama-sama melaksanakan tindakan sederhana itu, papar Amatra, niscaya ekonomi rakyat akan berderap kencang. “Sehingga pemulihan ekonomi bisa lebih cepat dilakukan,” tutur Anggota DPR RI dua periode ini.

Tak lupa, Amatra  mengajak warga untuk selalu menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama. ”Meski berbeda agama, meski berbeda suku; kita berada dalam satu rumah besar: Indonesia tercinta. Kalau kita bertengkar karena beda agama, negara tidak akan bisa maju, daerah kita tidak akan bisa maju,” pungkas Amatra. (dan)