Denpasar (Metrobali.com)-

Sejumlah sopir taksi di Terminal Ubung, Denpasar, mendukung rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

“Bagi kami sebagai rakyat kecil tidak mempermasalahkan kenaikan harga BBM bersubsidi, namun realisasinya perlu dipantau secara ketat agar subsidinya langsung sampai ke masyarakat miskin,” kata Nyoman Sugita selaku Koordinator Taksi Wahana Ubung, Selasa (18/6).

Menurut dia, jika terjadi kenaikan harga BBM dipastikan tarif angkutan juga akan mengikuti.

Pihaknya juga memastikan jumlah penumpang pada awal-awalkenaikan BBM bersubsidi tersebut juga akan mengalami penurunan derastis dan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

“Apalagi saat ini harga sepeda motor baru sangat murah bisa mengajukan kredit,” ujarnya.

Nyoman Suartama, sopir lainnya, mengaku tidak menghiraukan rencana kenaikan BBM tersebut karena jika melakukan gugatan tidak akan menuai hasil.

“Dampak kenaikan BBM bersubsidi pasti akan berpengaruh dengan penghasilan,” katanya.

Biasanya dalam sehari dia membeli BBM Rp50 ribu dan penghasilannya Rp200 ribu sebelum dipotong setoran Rp100 ribu.

Kalau hari-hari biasa penumpang sepi, dari 20 taksi yang mangkal di Terminal Ubung, belum tentu semuanya mendapat penumpang.

Sementara itu, terkait dengan kompensasi kenaikan harga BBM yang diberikan pemerintah pihaknya berharap pemerintah melakukan peninjauan kembali agar bantuannya tepat sasaran. INT-MB