Foto: Bentuk solidaritas dan kepedulian, DPC PSI Kecamatan Denpasar Barat (Denbar), Kota Denpasar menyerahkan bantuan sembako kepada sejumlah penyandang disabilitas di Kota Denpasar, Selasa (20/7/2021).

Denpasar (Metrobali.com)-

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kecamatan Denpasar Barat (Denbar), Kota Denpasar menyerahkan bantuan sembako kepada sejumlah penyandang disabilitas di Kota Denpasar, Selasa (20/7/2021). Total ada tiga penyandang disabilitas (dua orang dewasa dan satu orang anak-anak) yang dibantu di Banjar Beraban, Desa Dauh Puri Kauh, Denbar di tengah masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

“Kami peduli dan memberikan dukungan kepada penyandang disabilitas ini. Karena mereka juga sangat terdampak di masa pandemi dan PPKM Darurat saat ini,” kata Ketua DPC PSI Denpasar Barat Anak Agung Anugraha Mertha.

Aksi solidaritas kepedulian kepada penyandang disabilitas ini juga menindaklanjuti aspirasi warga saat kegiatan reses Anggota DPRD Bali dari PSI Grace Anastasia Surya Widjaja beberapa waktu lalu dimana warga berharap ada bantuan bagi para penyandang disabilitas.

Warga mengatakan sebelumnya pemerintah pernah memberikan bantuan pekerjaan kepada para penyandang disabilitas ini namun kini bantuan serupa belum ada lagi. Perhatian pemerintah kepada para penyandang disabilitas ini juga dianggap minim. Padahal mereka sangat membutuhkan bantuan dan program pemerintah apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini.

“Jadi kami tindaklanjuti aspirasi warga dan saat ini kami bantu sembako untuk para penyandang disabilitas ini. Semoga hal ini kecil ini bisa bermakna dan membantu meringankan beban mereka,” kata Agung.

DPC PSI Denpasar juga berharap Pemerintah Kota Denpasar agar lebih memperhatikan kebutuhan para penyandang disabilitas ini. Diharapkan pula ada bantuan sarana atau permodalan usaha produktif sehingga para penyandang disabilitas ini tetap bisa mencari nafkah.

“Pemerintah agar memberikan bantuan yang lebih baik kepada penyandang disabilitas, berikan sarana/alat agar mereka bisa bekerja, agar bisa mandiri. Harus ada bantuan ekonomi produktif agar mereka bisa menjadi pelaku UMKM. Pointnya alat bantu agar bisa bekerja, bukan alat bantu duduk, agar mereka menghasilkan atau bisa juga diberikan pekerjaan,” harap Agung.

Sementara terkait kebijakan pemerintah pusat yang memperpanjang pelaksanaan PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021, Agung menyadari PPKM Darurat ini wajib dilaksanakan karena program dan kebijakan pusat dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Namun diharapkan ada berbagai kelonggaran sehingga pelaku usaha khususnya UMKM, pedagang kecil bisa mencari nafkah.

“Pemulihan perekonomian dan penanganan Covid-19 keduanya harus jalan. Mental masyarakat down kalau tidak punya pekerjaan, imunitas turun kalau tidak ada pekerjaan. Saat PPKM Darurat berikan solusi, semua warga dapat santunan sembako, tidak peduli kaya atau miskin karena semua kena dampak. Masyarakat bisa tenang di rumah jika diberikan sembako,” pungkas Agung lantas menambahkan DPC PSI Denbar saat PPKM Darurat ini rutin juga membagikan nasi gratis bagian dari program PSI Berbagi Nasi Gratis.

PKM Darurat, PSI Berbagi Nasi Gratis

Seperti diketahui, untuk meringankan beban warga yang terdampak kebijakan PPKM Darurat, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Denpasar menghadirkan program PSI Berbagi Nasi Gratis pada tanggal 16 Juli-20 Juli 2021.

Tidak hanya membagikan nasi bungkus gratis kepada warga yang membutuhkan yang dilakukan setiap sore mulai jam 4 sore hingga habis serentak di seluruh (empat) kecamatan yang ada di Kota Denpasar yang dipusatkan di empat titik, PSI Denpasar juga membagikan dan mengirimkan makanan berupa nasi bungkus bagi pasien Covid-19 kategori orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan (GR) yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Ketua DPD PSI Kota Denpasar Gede Eka Wijaya Patriana mengungkapkan aksi PSI berbagi nasi bungkus gratis ini dilakukan setiap sore mulai jam 4 sore hingga habis serentak di seluruh (empat) kecamatan yang ada di Kota Denpasar yang dipusatkan di empat titik.

Untuk di Denpasar Barat titiknya di Jl. Gunung Batukaru (depan Salon Teni). Di Denpasar Timur di Jl. Padma (sebelah ACK Padma). Lalu di Denpasar Utara di Jl HOS Cokroaminoto (depan Depot Wira). Sedangkan untuk Denpasar Selatan dilakukan di Jl Bedugul (depan Bakso Mercon dan depan kampus Undiknas).

Setidaknya setiap hari disiapkan 400 nasi bungkus gratis dari internal DPD PSI Denpasar (100 nasi bungkus per titik/kecamatan) yang merupakan urunan gotong royong swadaya dari para pengurus dan kader PSI di Kota Denpasar serta sumbangan dari anggota legislatif dari PSI. Nasi bungkus ini dimasak sendiri oleh kader-kader PSI secara gotong royong.

Namun dalam pelaksanaannya sejak hari pertama di tanggal 16 Juli banyak juga donatur dari luar yang ikut mendukung program PSI berbagi nasi gratis ini baik dengan memberikan uang tunai, bahan baku ataupun langsung memberikan nasi bungkus.

Alhasil jumlah yang dibagikan setiap harinya lebih dari 400 nasi bungkus, bisa mencapai 500 hingga 600 nasi bungkus. Bahkan pada hari Minggu ini (18/7/2021) menjadi yang terbanyak dengan mampu membagikan total 800 lebih nasi bungkus gratis di empat titik ditetapkan.

“Program PSI berbagi nasi gratis diawali di internal. Di saat PPKM Darurat ini, kita berpikir apa yang bisa kami lakukan tidak besar tapi dampaknya langsung dirasakan warga terdampak PPKM Darurat,” terang Eka, Minggu ini (18/7/2021).

Saat PPKM Darurat sektor usaha non esensial dan non kritikal ditutup. Jadi banyak pekerja yang tidak dipekerjakan atau dirumahkan. Banyak pekerja yang sebelumnya dibayar harian juga tidak ada pemasukan. Pelaku UMKM juga omzet jualannya menurun drastis.

“Orang-orang yang seperti itu bisa kita bantu dengan nasi bungkus yang bisa langsung dikonsumsi. Harapannya bisa sedikit membantu meringankan beban mereka,” kata Eka.

Politisi muda PSI yang akrab disapa Bro Eka ini menambahkan program PSI berbagi nasi bungkus gratis ini terus dijalankan di empat tempat atau titik pelaksanaan yang sudah ditentukan. Jadi sejak hari pertama dilaksanakan hingga dijadwalkan sesuai jadwal PPKM Darurat, program ini tidak pindah tempat.

“Kita pilih tempat tidak pindah-pindah agar masyarakat tahu titiknya. Kalau kita pindah-pindah masyarakat bingung. Kita bersyukur program ini berjalan lancar dan mudah-mudahan bermanfaat untuk masyarakat,” terang Eka. (wid)