Karangasem (Metrobali.com)-

Desa Gumung, Tenganan, Karangasem merupakan salah satu desa yang menjadi lokasi bagi Pengungsian warga dari lereng Gunung Agung yang terdampak dari peningkatan aktivitas Gunung Agung. Beberapa hari yang lalu, 21 Januari 2018 WALHI Bali dan ForBALI bersama relawan ForBALI Karangasem menyalurkan bantuan berupa bahan-bahan bangunan untuk pembangunan kamar mandi dan toilet umum di Pos Pengungsi Gumung. Tak hanya itu,  WALHI Bali dan ForBALI juga menyalurkan bantuan berupa bahan makanan dan kebutuhan harian lainnya untuk para pengungsi.

Wayan Dedik Ariana, salah seorang pemuda dari Desa Adat Gumung menyampaikan, penyaluran bantuan ini tidak lepas dari usaha para pemuda di Desa Gumung yang aktif menginformasikan keberadaan pengungsi di desanya dan hal tersebut berdampak positif karena akhirnya banyak donatur menyalurkan bantuan ke pengungsi yang ada di Desanya.

Selain melakukan aksi kemanusiaan dan menggalang bantuan, para pemuda Desa Gumung juga menyuarakan penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa. Hal ini diwujudkan dengan mendirikan baliho dipertigaan desa pada Minggu 28 Januari 2018. Pemasangan baliho ini adalah kali pertama yang mereka lakukan untuk menunjukkan secara terbuka sikap mereka yang menolak reklamasi Teluk Benoa. Pemasangan baliho hari itu juga mereka lakukan pasca terlibat gotong royong pembangunan toilet untuk para pengungsi.

Wayan Dedik menyampaikan solidaritas sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, dalam hal ini diwujudkan berupa solidaritas kemanusian maupun solidaritas terhadap perjuangan rakyat Bali terhadap kerakusan yang ingin mengurug Teluk Benoa. “Walaupun kami jauh dari Teluk Benoa, tapi kami yakin kerusakan yang terjadi pada satu bagian dari Pulau Bali akan berpengaruh terhadap kehidupan Pulau Bali keseluruhan, atas dasar itulah kami menyatakan penolakan reklamasi Teluk Benoa” tegas Dedik.

Dibagian lain I Komang Subagiarta, koordinator Forum Pemuda Karangasem yang merupakan basis gerakan Tolak Reklamasi Teluk Benoa di Karangasem menyampaikan bersama-sama dengan WALHI Bali dan ForBALI, pihaknya secara kontinyu terus memberikan bantuan kepada para pengungsi sampai batas waktu yang belum ditentukan disesuaikan dengan kondisi Gunung Agung serta juga terus menggelorakan semangat perjuangan dalam membatalkan rencana reklamasi Teluk Benoa.

“Permasalahan di Teluk Benoa bukan hanya masalah masyarakat pesisir Teluk Benoa saja, namun masalah kita semua, kita semua wajib memperjuangkan kemenangan Teluk Benoa atas kerakusan manusia,” tambah pria yang akrab dipanggil Kojek tersebut. RED-MB