Mangupura (Metrobali.com)-

Tak mau buang-buang waktu, Inspektorat Kabupaten (Itkab) Badung turun langsung ke RSUD Badung. Hal ini terkait dengan ribut-ribut soal gagalnya lelang alat-alat kesehatan (alkes).

Hasilnya, ujar Inspektur Itkab Badung Wisnu Bawa Temaja, Senin (12/8), Itkab tak menemukan adanya permainan dalam proses lelang tersebut. “Kami tak menemukan permainan apa pun dalam proses lelang tersebut,” tegasnya.

Kegagalan lelang sebelumnya, katanya lagi, tak lepas dari kekurangsiapan peserta lelang baik dari sisi kelengkapan, administrasi maupun teknis. Namun selanjutnya, katanya, Itkab siap mengawal proses lelang berikutnya. “Diminta atau tidak, kami akan mengawal proses lelang berikutnya,” tegasnya.

Dia menjelaskan, hasil temuan lainnya, dana untuk penyediaan alkes tersebut murni berasal anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Awalnya pada 8 Mei 2012 diajukan Rp 40,9  miliar kepada Menteri Kesehatan lewat Dirjen Bina Upaya Kesehatan. Pada 26 Februari, katanya, Menkes menyetujui dana untuk RSUD Badung hanya Rp 25 miliar. “Jadi tak ada, dana-dana yang dibawa oleh pribadi-pribadi maupun perorangan,” katanya.

Dia pun memaparkan kronologi pelelangan. Diawali dengan adanya surat perintah pelelangan dari PPK pada 8 Juni 2013. Selanjutnya pada 17-26 Juni 2013 diadakan pengumuman lelang. Rekanan yang mendaftar mencapai 31 rekanan.

Selanjutnya pada 24 Juni sampai 9 Juli 2013, katanya, ada 8 rekanan yang memasukkan penawaran. Demikian juga pada pembukaan penawaran pada 9-24 Juli 2013, tetap diikuti 8 rekanan.

Saat diadakan evaluasi penawaran, tegasnya, ternyata berkas 4 rekanan tidak lengkap, satu rekanan gugur administrasi, dan tiga rekanan gugur secara teknis. “Karena 8 rekanan ini gugur, lelang pun gagal,” tegasnya.

Selain menjelaskan soal alkes, Itkab juga memaparkan hasil sidak pegawai pascalibur cuti bersama. Menurutnya, tingkat kehadiran pegawai mencapai 80 persen lebih. “Ini masih sangat baik,” katanya.

Sisanya, kata Wisnu, tidak masuk dengan alasan yang sangat jelas. Selain sakit, ada juga karyawan yang memiliki hajatan ngaben massal serta hari raya Hindu lainnya. PUT-MB