Jpeg

Dewa Sukrawan saat menunjukan SK Pemecatan dirinya sebagai kader PDIP, yang sudah dibingkai rapi.
Buleleng, (Metrobali.com)-
Kandidat calon Bupati Buleleng pada Pilkada Buleleng 2017, Dewa Nyoman Sukrawan yang maju melalui jalur perseorangan (Independen) berpasangan dengan Gede Dharma Wijaya, dimana pada saat menerima SK Pemecatan dari Sekretaris DPC PDIP Buleleng, Gede Supriatna, Senin (19/12) terlihat biasa-biasa saja menyikapinya. Alasannya jauh sebelumnya sudah diketahui bahwa dirinya itu akan dipecat dari induk partainya DPP PDIP.”Jauh sebelumnya, saya sudah mengetahui akan pemecatan ini. Jadi saya, biasa-biasa saja menyikapinya” ujar Dewa Sukrawan.
Menurut Dewa Sukrawan prihal pemecatan ini diketahui, pada saat dirinya dipanggil oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri beberapa waktu yang lalu terkait dengan dirinya itu maju pada Pilkada Buleleng 2017 melalui jalur perseorangan yang didukung Partai Golkar, Partai Demokrat, dan PKS.”Saat saya bertemu dengan Bu Mega, saya sudah diingatkan dan diberikan pemahaman. Oleh karena maju lewat jalur independen, maka beresiko terkena sangsi partai berupa pemecatan. Bagi saya sudah tidak ada masalah dalam hal ini” ujarnya lagi menegaskan.
Lebih lanjut ia mengatakan kendatipun dirinya itu sudah dipecat dari PDIP, namun tidak akan mempengaruhi dirinya untuk melanjutkan perjuangannya dalam memenangkan Pilkada Buleleng yang dihelat 15 Pebruari 2017 mendatang.”Kami di SURYA bersama partai pendukung Golkar, Demokrat dan PKS saat ini focus menghadapi Pilkada Buleleng dan tidak akan terpengaruh dengan hal-hal lain yang menyebabkan terhambatnya laju perjalanannya menuju Buleleng 1 maupun Buleleng 2” ucap tegas Dewa Sukrawan.
Kendatipun sikapnya biasa-biasa saja terhadap SK Pemecatannya itu, namun Dewa Sukrawan sangat menghormatinya Sk tersebut. Artinya SK Pemecatannya itu akan disimpan dengan baik, malahan SK tersebut kini dibingkai dan akan dipajang seumur hidup dirumahnya,”SK Pemecatan itu, saya anggap sebuah penghargaan. Sehingga SK itu, saya bingkai dan dipajang seumur hidup saya, karena saya anggap merupakan sejarah besar dalam mengarungi kancah perpolitikan selama ini. Dan juga, nantinya dijadikan sejarah bagi anak cucu saya” tandasnya.
Disinggung, apakah akan hijrah ke partai lain semisal Golkar atau Demokrat? Dengan tegas ia manyatakan untuk sementara ini tetap berkomitmen dan konsisten sebagai simpatisan PDIP dan tidak ke partai lain.”Sampai saat ini, saya tetap konsisten tidak kemana-mana, dan tetap jadi simpatisan PDIP. Say tetap menjadi simpatisan PDIP lantaran masih bersimpati dengan PDIP, mengingat perjuangannya untuk membesarkan PDIP di Buleleng bahkan di Bali. Namun jika PDIP nanti melarangnya bersimpati, maka dirinya akan mengambil sikap tegas untuk melangkah kedepannya nanti” terang Dewa Sukrawan.”Yang jelas untuk saat ini, masih fokus untuk memenangkan Pilkada Buleleng 2017, berjuang bahu membahu dengan Golkar, Demokrat dan PKS serta masyarakat Buleleng” tutup Sukrawan. GS-MB