Agus Suradnyana buka Tenis Meja
Kejuaraan Tenis Meja Singaraja Cup 2017 ini dibuka secara resmi oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST yang ditandai dengan pemukulan bola tenis meja di Gedung PTMSI Kompleks GOR Bhuana Patra, Jumat (7/4).
Buleleng (Metrobali.com)-
Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Buleleng menggelar Kejuaraan Tenis Meja antar Pengkab/Pengkot se Bali bertajuk  “Singaraja Cup 2017”. Kejuaraan ini digelar dengan semangat memasyarakatkan kembali tenis meja. Selain itu, kejuaraan ini digunakan sebagai ajang pemanasan jelang menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XIII tahun 2017 di Gianyar.
Kejuaraan Tenis Meja Singaraja Cup 2017 ini dibuka secara resmi oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST yang ditandai dengan pemukulan bola tenis meja di Gedung PTMSI Kompleks GOR Bhuana Patra, Jumat (7/4). Hadir pula pada pembukaan ini Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Buleleng, pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng serta perwakilan dari PTMSI Bali.
Ditemui usai membuka kejuaraan, Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini mengungkapkan tenis meja merupakan olahraga yang merakyat. Dari dulu tenis meja sudah dimainkan oleh anak-anak muda di banjar-banjar. Namun, menurutnya, kegiatan anak muda saat ini telah mulai bergeser. Anak-anak muda saat ini telah beralih ke cabang olahraga lain seperti futsal dan voli. Hal tersebut dikarenakan anak muda sekarang sudah memiliki banyak pilihan. Lifestyle yang bersifat kekinian juga merubah pilihan anak muda dalam berolahraga. “Tenis meja merupakan olahraga yang dari dulu sudah dikenal oleh masyarakat terutama anak muda di banjar-banjar. Namun saat ini sudah mulai bergeser dengan adanya futsal, voli maupun yang bersifat kekinian seperti skateboard. Dengan adanya fasilitas tenis meja di balai banjar saya rasa anak muda kembali memulai untuk memainkan tenis meja,” ujar Agus Suradnyana.
Terkait dengan Porprov Bali XIII Tahun 2017 di Gianyar, Bupti yang akrab disapa PAS ini mengatakan Bupati sifatnya memberikanpolicy  atau kebijakan. Apa yang diperlukan KONI diberikan tapi tentu dengan tantangan yang diberikan. Bupati PAS sering menekankan kepada KONI minimal prestasinya sama dengan Porprov dua tahun yang lalu yaitu posisi ketiga. “Untuk porprov, minimal kita mempertahankan prestasi yaitu posisi ketiga. Saya tetap konsisten dengan KONI walaupun juara ketiga, pembinaan dari bawah terus dilakukan. Tujuannya bukan hanya prestasi tapi juga mengolahragakan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Singaraja Cup Tahun 2017 yang juga Wakil Ketua Umum Pengkab PTMSI Buleleng, Made Lestariana, SE menjelaskan kejuaraan ini digelar dalam rangka memperingati HUT Kota Singaraja ke 413. Selain itu, ajang ini juga sebagai arena uji coba para atlet se Bali yang dipersiapkan untuk menghadapi Porprov Bali tahun 2017 di Gianyar. Untuk itu nomer yang dipertandingkan antara lain beregu putra, beregu putri, perorangan putra, perorangan putri dan perorangan Divisi II non Porprov. “Kejuaraan ini sebagai ajang uji coba para atlet Porprov yang akan berlaga di Porprov Bali Tahun 2017 di Gianyar. Selain itu juga sebagai upaya memasyarakatkan olahraga tenis meja. Ini terbukti dengan dipertandingkannya nomor perorangan Divisi II non Porprov,” tutupnya.
Kejuaraan Singaraja Cup Tahun 2017 ini berlangsung selama dua hari dari tanggal 7 sampai 9 April 2017. Tercatat 16 regu untuk nomor beregu putra, 14 regu untuk nomor beregu putri, 36 atlet nomor tunggal putra, 32 atlet nomor tunggal putri dan 72 atlet untuk nomor perorangan Divisi II yang berasal dari 8 pengkab/pengkot PTMSI Se-Bali mengikuti kejuaraan ini. GS-MB