Denpasar (Metrobali.com)-

Meski menyisakan banyak masalah terkait pelaksanaannya pada Agustus 2012 lalu, kegiatan uji kompetisi guru (UKG) sistem online terus diperjuangkan digelar sebagai penyeimbang kurikulum baru pada tahun ajaran 2013 mendatang. Pasalnya, penerapan program pendidikan melalui perombakan kurikulum baru tidak akan dapat diwujudkan sesuai harapan tanpa didukung kualitas guru pendidik yang mempuni. Maka itu, penyelenggaraan kegiatan UKG online harus disinergikan dengan kurikulum baru tahun ajaran 2013 mendatang.

Hal ini dipertegas oleh Ketua Dewan Pendidikan Kota Denpasar, Putu Rumawan Salain, Kamis (11/10) kemarin. Menurut dia, mutu guru pendidik yang mempuni di bidangnya memang harus terus ditingkatkan seiring gejolak sosial budaya global di tengah masyarakat serta perubahan peradaban zaman.

Menurutnya, guru pendidik dari jenjang pendidikan dasar maupun menengah serta perguruan tinggi ke depan dituntut harus lebih memprioritaskan pendidikan karakter bangsa untuk mencetak generasi emas bangsa yang unggul dan berkualitas serta berbudaya. Artinya, guru tidak boleh menghakimi, tapi harus mendidik demi penguatan mental peserta didik (siswa).

“Jika memang UKG dijadikan indikator peningkatan mutu pendidikan, maka itu pelaksanaannya harus terus dibenahi, agar sinergi dengan perombakan kurikulum baru pada tahun ajaran 2013 mendatang,” katanya, sehingga tidak dianggap sebagai proyek koruktif semata.

Sementara itu, Ketua PGRI Denpasar, Nyoman Winata menambahkan bahwa mesti UKG tidak berdampak terhadap tunjangan sertifikasi guru, para guru pendidik wajib untuk turut mengikutinya sebagai upaya meningkatkan kompetensi mata pelajaran sekaligus pengajarannya.

“Demi upaya menyukseskan program pendidikan mencetak generasi emas bangsa berkarakter yang unggul serta berdaya saing global,” tegasnya, sembari mengakui UKG gelombang kedua juga tengah dilakukan di beberapa kabupaten/kota sejak 2 Oktober hingga 2 November mendatang. IJA-MB