Foto: Peluncuran Kompos Organik Kenderan Bersinar dan Buku Pedoman “Peduli Lingkungan Pura Melalui Program Eco Temple” dalam acara Abdi PM Undiknas, Kerja Sosial oleh KBMHD Undiknas 2022 di Wantilan Pura Griya Sakti Manuaba, Desa Kenderan, Gianyar pada Kamis, 18 Agustus 2022.

Gianyar (Metrobali.com)-

Keluarga Besar Mahasiswa Hindu Dharma (KBMHD) Undiknas Denpasar bersinergi dengan Rotary Club of Bali Bersinar dan sejumlah pihak memberikan aksi nyata peduli lingkungan pura melalui program Eco Temple.

Program Eco Temple ini dilaksanakan di Desa Kenderan, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar yang menjadi pilot projet program ini. Khususnya diterapkan di Pura Griya Sakti Manuaba, Desa Kenderan. Program yang juga dalam rangka mendukung Desa Kenderan sebagai Desa Wisata Ramah Bersinar ini telah berjalan dan kini sudah menunjukkan hasilnya.

Salah satu outputnya diluncurkan Pupuk atau Kompos Organik Kenderan Bersinar dan Buku Pedoman “Peduli Lingkungan Pura Melalui Program Eco Temple” dalam acara Abdi PM Undiknas, Kerja Sosial oleh KBMHD Undiknas 2022 di Wantilan Pura Griya Sakti Manuaba, Desa Kenderan, Gianyar pada Kamis, 18 Agustus 2022.

Kerja Sosial KBMHD Undiknas di Desa Kenderan ini bertajuk “Kontribusi Kegiatan Mengolah Sampah sebagai Penghasil Rupiah dalam Rangka Menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan.” Diserahkan pula bantuan tong sampah kepada Desa Kenderan, juga penyerahan Kaos Kerja untuk petugas pencacah sampah upakara. Lalu dilanjutkan dengan aksi KBMHD Undiknas melakukan bersih-bersih sampah lalu mencacah sampah serta mengolahnya menjadi pupuk organik atau kompos.

Kegiatan ini juga menghadirkan talkshow tentang pengelolaan sampah dengan pembicara Ketut Suarnaya dari Trash Hero Indonesia, perwakilan dari Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali Nusra, Dosen Undiknas Denpasar Ida Ayu Iswari Pidada, dan Ketua Divisi IV KBMHD Undiknas Denpasar I Gusti Ngurah Bagus Atmaja. Dilakukan pula penandatanganan MoU antara Rotary Club of Bali Bersinar dengan Desa Kenderan untuk lebih memantapkan program Eco Temple ini.

Program Eco Temple ini intinya untuk mengatasi persoalan sampah di areal pura dengan mengubah sampah menjadi kompos atau pupuk organik dan juga bisa menggeliatkan perekonomian masyarakat sekitar sehingga bisa mendatangkan rupiah dan profit atau cuan. Secara lebih luas program Eco Temple ini membantu menata kawasan pura mulai dari persoalan sampah hingga persoalan energi.

Ketua Umum KBMHD Undiknas A.A. Ayu Widiantari mengungkapkan Program Eco Temple merupakan tata kelola lingkungan pura yang berlandaskan lingkungan yang bersih, asri , dan pengelolaan sampah upakara yang ramah lingkungan, serta nantinya bisa bernilai ekonomis. Program ini menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup dalam aktivitas di sekitar area pura.

Kegiatan Eco Temple bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan manfaat sampah upakara seperti sampah dedaunan maupun sampah bunga yang biasanya hanya dibiarkan menumpuk begitu saja lalu dibuang. Namun sebenarnya itu dapat dimanfaatkan menjadi kompos agtau pupuk organik yang bernilai guna dan bernilai ekonomis. Melalui program Eco Temple inilah kita dapat mengurangi penumpukan sampah terutama di area pura  setelah berlangsungnya rahinan ataupun upacara keagamaan.

 

Ketua Panitia Kerja Sosial KBMHD Undiknas di Desa Kenderan I Gusti Ngurah Bagus Atmaja menambahkan, sebanyak 51 orang mahasiswa Undiknas yang tergabung dalam KBMHD Undiknas mengikuti Kerja Sosial KBMHD Undiknas 2022 ini. KBMHD Undiknas berkomitmen penuh menjalankan program Eco Temple ini mulai dari Desa Kenderan dan diharapkan bisa menyebar ke pura-pura lainnya di desa-desa di Bali.

Pembina KBMHD Undiknas Prof. Nyoman Budiana menilai program Eco Temple di Desa Kenderan ini telah mampu membangun kesadaran masyarakat Desa Kenderan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan serta mengurangi penggunaan sampah plastik, termasuk bagaimana mengelola sampah agar juga bernilai ekonomis. Namun program Eco Temple juga dinilai masih menghadapi berbagai tantangan dan perlu dukungan sinergi semua pihak untuk menyukseskannya.

“Harus ada model berkesinambungan untuk mengingatkan channel-channel yang ada di desa ini, sehingga dengan demikian konsep ini tidak berhenti pada konsep tetapi sampai pada nilai tambah atau added value yang maksimal. Misalnya dengan pupuk maupun produk-produk lainnya yang bisa menghasilkan duit. Namun tentu itu bukan patokan utamanya tetapi bagaimana pelestarian lingkungan ini dapat dijaga dengan baik, apalagi Desa Kendran sebagai desa wisata,” ujar guru besar Undiknas Denpasar ini.

President Rotary Club of Bali Bersinar . A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H.,mengungkapkan program Eco Temple di Desa Kenderan ini digerakkan dengan spirit Sinergi Pang Pade Payu melibatkan berbagai pihak agtau sinergi pentahelix. Rotary Club of Bali Bersinar dan KBMHD Undiknas juga melibatkan sinergi dengan Pusat Studi Undiknas, Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Pang Pade Payu Provinsi Bali, Perempuan Pemimpin Indonesia Provinsi Bali, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali Nusra, dan tentunya Desa Kenderan serta pihak lainnya.

Program ini juga menjadi bagian tak terpisahkan dari program unggulan Rotary Club of Bali Bersinar dengan 7 area fokus salah satunya di bidang lingkungan. “Program Eco Temple ini membangun dan menata ekosistem pura secara keseluruhan mulai dari aspek penanganan sampahnya, penerangannya, sanitasi dan air bersih, hingga sumber daya manusia pengempon pura,” tutur Tini Gorda yang juga Ketua Pusat Studi Undiknas ini.

Lebih lanjut dikatakan Pupuk atau Kompos Organik Kenderan Bersinar yang telah diluncurkan ini nantinya akan diuji klinis, apakah kompos ini layak untuk dikatakan kompos organik ataukah tidak, sehingga akan ada cara-cara yang tepat untuk meningkatkan kualitas produknya.

Lalu soal Buku Pedoman “Peduli Lingkungan Pura Melalui Program Eco Temple” yang juga sudah mengantongi HKI (Hak Kekayaan Intetelktual) diharap menjadi panduan bagi semua pengelola pura yang ada di Bali. Bahkan pihaknya berharap seluruh pura yang ada di Indonesia berpedoman pada buku Eco Temple ini.

Tini Gorda menambahkan, pihaknya akan menguatkan brand Program Eco Temple ini dan akan direbranding menjadi Eco Temple Bersinar. Dimana program ini benar-benar menjadi konsep dan produk dari sinergi dan kolaborasi antara Rotary Club of Bali Bersinar bersama KBMHD Undiknas Denpasar dan stakeholder terkait.

Perbekel Desa Kenderan Dewa Gede Jaya Kesuma mengapresiasi program Eco Temple ini.  Terlebih sudah berhasil mengelola sampah dan mengubahnya menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan petani. Apresiasi serupa disampaikan Bendesa Adat Desa Adat Manuaba I Ketut Dana. Pihaknya berharap program Eco Temple ini terus dilanjutkan dan dapat ditingkatkan sehingga bisa lebih bermanfaat.

Ketut Suarnaya dari Trash Hero Indonesia juga mengakui program Eco Temple dari KBMHD Undiknas bersinergi dengan Rotary Club of Bali Bersinar ini merupakan terobosan yang baru ada di Bali. Program Eco Temple ini akan lebih dimatangkan lagi menjadi Eco Temple Bersinar dan diharapkan bisa dijalankan di seluruh pura di Pulau Dewata. (wid)