Simulasi kebencanaan BPBD Badung bersama FPRB Desa Bongkasa Pertiwi yang dilaksanakan di Subak Karang Dalem Bongkasa Pertiwi, Minggu (26/9).

Mangupura, (Metobali.com)

Indonesia merupakan negeri dengan potensi bencana alam sangat tinggi khususnya untuk bencana gempa bumi, letusan gunung berapi, dan Tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng/kerak bumi aktif. Guna mengurangi dampak bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung melakukan simulasi kebencanaan bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Bongkasa Pertiwi yang dilaksanakan di Subak Karang Dalem Bongkasa Pertiwi, Minggu (26/9).

Plt Kalaksa BPBD I Wayan Wirya mengatakan perubahan paradigma dari tanggap darurat menjadi siaga bencana, bahwa bencana tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus diterima begitu saja, tetap juga bisa diantisipasi kejadian bencana, korban dan meminimalisir dampaknya. “Edukasi bencana sangat perlu dilakukan sebagai pembelajaran dan perkenalan awal diharapkan dengan sosialisasi ini masyarakat dapat menambah pengetahuannya di bidang bencana dan selalu siap dalam menghadapi bencana serta mengetahui tindakan yang harus dilakukan saat evakuasi terjadi,” ujarnya.

Dikatakan bahwa simulasi ini kedepannya akan secara rutin dilaksanakan, tidak cukup hanya disini tapi terus dilatih sehingga bila terjadi bencana di Desa Bongkasa Pertiwi maka FPRB Desa dapat melakukan tindakan penyelamatan masyarakat dan mampu berkoordinasi dengan berbagai pihak.

Pada simulasi tersebut diceritakan telah terjadi bencana cuaca ekstrim dan tanah longsor di Desa Bongkasa yang menelan korban 5 orang diantaranya 1 orang patah kaki, 1 orang patah tangan, 2 orang luka ringan di kepala, 1 orang pingsan. Penanganan yang dilakukan oleh FPRB desa dengan melarikan 2 orang yang luka berat ke Puskesmas desa untuk dapat penanganan lebih lanjut, sedangkan sekitar 25 orang dari 5 KK dievakuasi ke tempat evakuasi.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Camat Abiansemal IB. Putu Mas Arimbawa, Kepala Desa Bongkasa, Tim Aqua serta tokoh masyarakat Bongkasa Pertiwi.  (RED-MB)