sidak di Jalan Teuku Umar

Komisi III DPRD Bali dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) provinsi Bali sidak terhadap proyek pembangunan drainase di ruas Jalan Teuku Umar

Denpasar (Metrobali.com)-

Komisi III DPRD Bali dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) provinsi Bali,  melakukan inspeksi mendadak atau sidak terhadap proyek pembangunan drainase di ruas Jalan Teuku Umar dan  proyek pembangunan Rumah Sakit Internasional (RSI)  Bali Mandara,  di Jalan Hang Tuah Denpasar Selatan, pada Senin (11/4). Hasilnya, ditemukan sejumlah penyimpangan terutama di lokasi pembangunan proyek drainase yang dikerjakan oleh Dinas PU Bali.

Saat di lokasi, anggota dewan melihat proyek pembangunan drainase dimana di dalamnya terdapat tiang listrik. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali menilai terjadi kurang koordinasi dan kajian.

Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba mengatakan, dirinya mempertanyakan apakah proyek  pembangunan drainase tersebut sudah ada kesesuaian dengan alokasi anggaran.

“Kami mengecek apakah penggunaan anggaran sudah dilaksanakan dengan betul sesuai dengan pelaksanaan proyeknya,” jelasnya  Senin (11/4) usai sidak.

Ia juga mengakui, jika pihaknya menemukan adanya sedikit penyimpangan dalam proyek pembangunan drainase mulai dari simpang enam yang menelan biaya hingga Rp. 13 miliar sepanjang 2,6 kilometer.

“Setelah kita cek dilapangan, secara register ada yang memang perlu kita soroti. Misalnya ada tiang listrik ditengah got, itu yang perlu mesti kita pindahkan. Itu perlu segera dicarikan solusi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali I Nyoman Astawa Riadi menjelaskan, terkait adanya tiang yang berdiri ditengah got, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan PLN dan pemilik otoritas terkait tiang itu.

“Yang jelas kita akan koordinasikan dulu. Kalau memang tidak jalan, baru kita akan pikirkan solusinya,” ujar Astawa Riadi.

Menurutnya, susah untuk menyimpulkan keberadaan tiang tersebut. Pasalnya, tiang tersebut dari dulu tidak ada aturan maupun batas yang jelas. Maka dari itu, pihaknya merancang pembangunan sesuai dengan kondisi yang ada saat ini.

“Susah kita sampaikan, karena memang dulunya disini tidak ada got dan tidak ada batas yang jelas. Makanya kita menariknya dari got yang sudah ada dibarat (tikungan Jalan Hayam Wuruk-Jalan Hang Tuah) ketimur. Ternyata kita tarik lurus ini pas ditengah-tengahnya. Kita juga sudah ada koordinasi,” kilahnya.

Meski ada kendala, menurutnya, proyek tetap akan dilanjutkan, kan hanya beberapa titik saja. Kalau mereka angkat tiangnya, kan cepet itu. kalau misalkan tidak, ya kita belokkan gotnya. Nantinya kan juga tertutup gotnya,” jelasnya.

Usai melihat lokasi pembangunan drainase,  sidak berlanjut ke pembangunan RSI Bali Mandara milik Pemerintah Provinsi Bali. Disini, anggota Dewan Bali tak menemukan penyimpangan ataupun kendala pada pembangunanan.

Gedung RSI Bali Mandara diperkirakan rampung pada Bulan September 2016 ini. Dengan daya tampung sebanyak 176 ruang rawat inap, dan ruangan bagi pengguna Jaminan Kesehatan Bali Mandara sebanyak 48 dimana ada 8 ruangan dengan 6 bad per ruangan, dinilai cukup memadai. Bahkan, RS yang menelan anggaran APBD sebesar Rp. 199.950.000.000 ini memiliki parkir baseman hingga 200 mobil.

Sidak dipimpin oleh Ketua Komisi III I Nengah Tamba, dan anggota Nyoman Suyasa, Wayan Kariarta, Gede Ketut Nugrahita Pendit, Kadek Diana, Nyoman Suyasa, Kadek Nuartana, beserta Wayan Adnyana.SIA-MB