Denpasar, (Metrobali.com)

Saat ini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi dalam Instrumen yang beragam, termasuk salah satunya di produk derivatif perdagangan berjangka. Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang saat ‘Literasi dan Pengenalan Resiko Dalam Perdagangan Bursa Berjangka’ di kantor Solid Gold Berjangka di Denpasar, Sabtu (28/2/2021).

“Meningkatnya transaksi di Jakarta Future Exchange (JFK) pada tahun 2020 lalu merupakan indikator nyata betapa perdagangan derivatif berjangka ini begitu diminati secara nasional,” tutur Stephanus.

Namun demikian, setiap instrumen investasi memiliki resiko, yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi tingkat pengembalian dari investasi tersebut.

“Yang perlu diperhatikan oleh setiap investor adalah bagaimana mengelola dan meminimalkan resiko tersebut, agar tercipta sebuah iklim investasi yang sehat dan bertanggung jawab. Dalam hal ini, setiap investor harus benar-benar memahami aturan serta resiko dari jenis investasi itu sendiri. Ada rasa fair, tidak hanya memikirkan sisi positifnya semata,” terangnya.

Pimpinan Cabang SGB Bali, Peter Christian Susanto mengakui, pembenahan yang dilakukannya bersama tim telah membuat SGB Bali ke arah yang lebih baik. Untuk itu, kepada masyarakat yang sedang melirik atau tertarik pada tawaran investasi di perdagangan berjangka, tak perlu khawatir karena SGB Bali #RasaBaru memiliki tagline layanan yang menjadi komitmen perusahaan “Good Service and Good People”.

“Jadi kami pastikan, tim konsultan yang mendampingi Anda adalah mereka yang berpengalaman dan tersertifikasi di bidang investasi perdagangan berjangka,” tandasnya.

Saat ini Solid Gold Berjangka Bali didukung pula dengan tim analis pasar dan riset yang berpengalaman dan siap memberikan informasi pasar dan pergerakan harga yang sesuai sehingga mengoptimalkan transaksi para nasabah.

Sementara terkait dengan kegiatan pada hari ini, Peter mengatakan bahwa untuk memasyrakatkan industri Perdagangan Berjangka Komoditi maka edukasi yang berkesinambungan diperlukan sebagai langkah nyata agar masyarakat semakin memahami produk-produk derivatif berjangka.

“Melalui edukasi ini, kami coba memperkenalkan beragam produk investasi berjangka yang terbukti cukup menguntungkan, khususnya selama pandemi. Selain itu kami juga mengundang Bursa Berjangka Jakarta, agar masyarakat turut memahami alur transaksi dan mengenali ciri dari perusahaan pialang berjangka yang ilegal dan legal sebagai bentuk sosialisasi berkelanjutan,” terangnya.

PT Solid Gold Berjangka merupakan kantor pialang berjangka yang telah berdiri sejak tahun 2005, sedangkan SGB Bali merupakan salah satu kantor cabang yang berdiri sejak tahun 2018. Sebagai perusahaan pialang berjangka resmi, SGB Bali juga menjadi anggota resmi dari PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).

Legalitas SGB Bali sebagai perusahaan pialang berjangka yang diakui dan diawasi resmi oleh Bappebti tertuang dalam surat No 0001/BAPPEBTI/PT/7/2018.

Di tahun 2020, SGB Bali berhasil mencetak total volume transaksi sebesar 28.759 lot, dan nasabah baru sebanyak 84 nasabah. Di tahun 2021, SGB Bali optimis mencatat kenaikan total volume transaksi melebihi daripada tahun 2020. (hd)