Foto: Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) bersama pihak BI Bali dan para penerima bantuan sembako PSBI di Banjar Benaya, Peguyangan, Denpasar, Jumat (22/4/2022).

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota DPR RI Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan, I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) menyampaikan apresiasi mendalam atas peran vital Bank Indonesia di dalam turut membantu pemerintah mempercepat penanganan Covid-19.

Seperti pada kegiatan vaksinasi, kebijakan moneter menjaga kestabilan ekonomi, membantu UMKM dan program sosial lainnya seperti lewat Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

“Terjalin kerjasama yang bagus antara pemerintah dan BI dengan burden sharing. UMKM bisa bangkit dibantu BI,” kata Rai Wirajaya saat memberi sambutan pada acara penyerahan paket sembako Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), bertempat di Banjar Benaya, Peguyangan, Denpasar, Jumat (22/4/2022).

Burden sharing adalah kerja sama BI dan pemerintah dalam berbagai beban membiayai penanganan Covid-19. Sederhananya, burden sharing merupakan kompromi tanggung renteng antara pemerintah dan Bank Indonesia.

Dengan kesepakatan burden sharing, BI dapat membeli SBN di pasar primer. Hal ini merupakan kebijakan khusus, karena selama ini BI hanya bisa membeli SBN di pasar sekunder.

Lebih detail, skema burden sharing didasarkan pada kelompok penggunaan pembiayaan untuk public goods/benefit dan non-public goods/benefit.

Pembiayaan public goods yang menyangkut hajat hidup orang banyak terdiri dari pembiayaan di bidang kesehatan, perlindungan sosial, serta sektoral kementerian/lembaga (k/l) dan pemerintah daerah (pemda).

Sementara, pembiayaan untuk non-public goods yang menyangkut upaya pemulihan ekonomi dan dunia usaha terdiri dari pembiayaan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), Korporasi non-UMKM, dan non-public goods lainnya.

“BI juga memberikan mudahan pembayaran dengan QRIS. BI juga berhasil menjaga stabilitas moneter. Kita bisa berbangga penanganan pandemi dan ekonomi kita lebih baik dibandingkan tetangga di ASEAN,” ujar Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil Bali ini.

Rai Wirajaya juga menyinggung hutang RI yang dananya digunakan dengan tepat untuk akselerasi pembangunan. “Kita ada hutang, tapi digunakan untuk bangun infrastruktur negara dan kelihatan hasilnya. Dibandingkan negara lain hutangnya dipakai untuk senjata perang,” ujar Anggota DPR RI empat periode ini.

Dalam kesempatan ini Rai Wirajaya bersama BI Bali kembali menyerahkan berupa 2.500 paket sembako penanggulangan Covid-19 yang diserahkan kepada perwakilan penerima. Bantuan ini nantinya akan disalurkan kepada warga yang terdampak Covid-19 secara bertahap.

“BI gencar berikan bantuan sembako dengan program PSBI. Kalau saya hitung-hitung luar biasa dana sejak 2020 dari sembako PSBI ini,” ujar politisi PDI Perjuangan asal Peguyangan, Denpasar ini.

Di hadapan penerima bantuan, kader militan partai berlambang banteng moncong putih ini mengingatkan masyarakat agar tetap patuh dan menerapkan protokol kesehatan di setiap aktivitas.

“Kasus Covid-19 saat ini memang tengah melandai, di beberapa kabupaten juga demikian, tapi ingat kita tidak boleh euforia dengan abai akan Prokes, tetap jalan Prokes dan yang belum vaksin ayo vaksin,” ajak Rai Wirajaya.

Rai Wirajaya berharap bantuan sembako PSBI yang disalurkan ini dapat bermanfaat bagi seluruh warga, khususnya untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

“Kami tetap ingin memberikan dukungan kepada warga untuk tetap semangat dan survive menghadapi pandemi Covid-19. Ibaratnya kita sebar virus optimisme dan kebersamaan hadapi pandemi,” kata Rai Wirajaya.

Selain dihadiri Rai Wirajaya, penyerahan bantuan secara simbolis di Banjar Benaya, Peguyangan ini juga dihadiri dan disaksikan Rizki Ernadi Wimanda selaku Deputi Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali mewakili Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho.

Hadir pula Lurah Peguyangan, Gede Sudi Arcana; Anggota DPRD Kota Denpasar, Wayan Sutama dan Nyoman Gede Sumara Putra, Penglingsir Puri Peguyangan Anak Agung Gede Widiada yang juga Anggota DPRD Kota Denpasar, dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Rizki Ernadi Wimanda selaku Deputi Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali membacakan sambutan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengungkapkan pandemi Covid-19 yang berlangsung di Indonesia yang masih berlangsung hingga kini telah memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia, tak terkecuali Bali.

Pada bulan Februari silam, kasus Covid-19 sempat merebak hingga Pemerintah menerapkan PPKM level3 di Provinsi Bali. Hal ini tentu menyebabkan masih adanya pembatasan di berbagai sektor, baik sektor esensial maupun non esensial. Astungkara, saat ini kasus Covid-19 telah menunjukkan penurunan sejak awal Maret lalu.

Pemerintah belum lama ini juga menginformasikan bahwa mudik telah dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan beberapa persyaratan untuk masyarakat yang dosis vaksinasinya belum lengkap. Kebijakan pelonggaran perjalanan ini tentu harus dapat kita maksimalkan untuk Bali Bangkit.

“Meski demikian, kita tetap tidak boleh lengah. Kerja sama dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk bersama-sama dapat menang melawan pandemi Covid-19 ini,” kata Trisno Nugrho dalam sambutan tertulisnya.

Salah satu hal yang harus terus dilakukan adalah dengan terus menerapkan protokol kesehatan 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.

“Kami berharap agar bantuan yang kami berikan dapat bermanfaat bagi seluruh warga, khususnya untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Mari kita kawal kondisi Covid-19 dengan terus disiplin terhadap protokol kesehatan dan meneruskan vaksinasi demi Bali Bangkit.

Untuk pendistribusian bantuan sembako PSBI ini mengingat masih dalam suasana PPKM level 2 dan pembatasan aktivitas masyarakat, maka 1.000 paket sembako penyerahannya dilakukan secara simbolis kepada 11 kelompok penerima.

Adapun daftar kelompok penerimanya, yakni Banjar Adat Benaya, Banjar Adat Kepuh, Banjar Adat Tengah, Sekeha Gong Madu Kara Puspa, PKK Banjar Benaya, Yayasan Pendidikan Al-Qur’an Al-Qodiri Denpasar, Ta’Mir Mushola Al-Maghfiroh Denpasar, Takmir Masjid Darussalam Denpasar, Sanggar Semaya Murti Banjar Melayang Gianyar, Jero Sakenan Baleran Desa Delod Peken Tabanan, dan Lingkungan Tanjung Bungkak Kelurahan Sumerta Denpasar.

Sisanya 1.500 paket lagi disebar di kesempatan lain baik kepada perwakilan penerima ataupun nanti langsung door to door dari panitia. (wid)