Siswa mengikuti lomba mejajahitan

Jembrana (Metrobali.com)-

Minat pelajar SMA dan SMK di Kabupaten Jembrana untuk belajar mejejahitan perlu dipertanyakan. Pasalnya saat lomba membuat Daksina Pejati dalam rangka HUT ke-26 Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Jembrana, Kamis (6/2) kemarin, lomba tersebut hanya diikuti oleh belasan pelajar saja. Padahal Daksina Pejati sering dipergunakan dalam setiap upakara (upacara) Hindu di Bali.

Meski diikuti oleh belasan pelajar, Penasehat WHDI Jembrana, Ny Ari Sugianti Artha mengaku bangga atas karya pelajar-pelajar tersebut. “Semuanya bagus, rupanya mereka sudah terbiasa membuat daksina. Apalagi waktunya dibatasi” ujar Ari Sugianti Artha.

Menurutnya kegiatan ini sangat bagus untuk melestarikan budaya di dalam gencarnya era globalisasi dan pengaruh budaya luar. “Mudah-mudahan melalui lomba ini, pejalar kita semakin pintar dan memahami cara membuat kelengkapan upacara” harapnya.

Sementara itu, Ketua WHDI Jembrana Ny. Ani Setia Kembang Hartawan mengatakan selain lomba membuat daksina pejati, pihaknya juga menggelar lomba Gebogan dan lomba Dharma Wacana. Untuk lomba membuat daksina diikuti 15 pelajar SMA/SMK se-Jembrana. Sedangkan lomba membuat Gebogan dan Dharma Wacana diikuti oleh 15 orang peserta dari perwakilan WHDI Jembrana di lima Kecamatan, yakni 10 orang peserta untuk lomba Gebogan dan 5 orang peserta untuk lomba Dharma Wacana.

Sebagai juara pertama dalam lomba membuat daksina adalah Ni Made Nuadi Yasmita, siswi dari SMA 2 Negara, juara kedua, Ni Putu Deny Yastini dari SMA Suta Dharma dan Ni Luh Mariasih dari SMA 1 Mendoyo sebagai juara ke tiga. MT-MB