Foto: Para pembicara dalam seminar virtual Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Udayana.

Denpasar (Metrobali.com)-

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Udayana menggelar seminar virtual bertema “Inovasi Berbasis Teknologi Pertanian pada Pengembangan UMKM di Era New Normal” Jumat (28/8/2020).

Seminar virtual ini dalam rangka HUT Kemerdekaan RI, Dies Natalis Unud dan HUT FTP Unud.

Seminar virtual dibuka Dekan FTP Unud Prof.Dr.Ir. I Ketut Satriawan.M T.,dengan keynote speaker Asisten Deputi Pertanian dan Perkebunan Kemenkop UKM RI, Dewi Syarlen.

Hadir selaku narasumber diantaranya Ir. I Made Dana Tangkas,M.Si, IPU,AER (Founder & CEO IBIMA, Presiden Institut Otomotif Indonesia,  Chairman BKTI-PII, Senior Executive Advisor Toyota Motor Manufacturing Indonesia).

Kedua, Guru Besar FTP Unud Prof. Ir. I Made Supartha Utama, MS,Ph.D., dengan materi “Inovasi Teknologi dalam Pengembangan Sistem Rantai Nilai Agribisnis Skala Kecil-Menengah.”

Ketiga, Guru Besar FTP Unud Prof. Dr.Ir. I Nyoman Sucipta,MP., membawakan materi “Inovasi Probiotik Memperkuat Sistem Imunitas Tubuh di Era Tatanan Kehidupan Baru.”

Keempat, Ketua Koperasi Tani Bali Jagatdita I Nyoman Suma Arta membawakan materi “Menuju Petani Mandiri,Berdaulat dan Sejahtera.”

Dekan FTP Unud Prof.Dr.Ir. I Ketut Satriawan.M T., berharap seminar virtual yang menghadirkan narasumber kompeten ini dapat memberikan solusi pada pelaku UMKM khususnya di sektor pertanian dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“UMKM di tengah pandemi Covid-19 memerlukan berbagai inovasi untuk mempertahankan usahanya dan mengatasi berbagai kendala yang ada,” kata Prof Satriawan.

Terkait, inovasi berbasis teknologi pertanian, ada beberapa adaptasi kebiasaan hidup baru yang diterapkan. Misalnya di bidang produk pangan, bagaimana mengerjakan produk secara higienis, sanitasinya bagus, menumbuhkan kepercayaan kepada konsumen untuk membeli produk.

Selain itu diperlukan standarisasi kualitas produk pertanian. “Yang tidak kalah penting bagaimana mengaplikasikan teknologi pengolahan sehingga produk yang dihasilkan bisa tahan lama, sehat dan aman dikonsumsi. Desain kemasan  dan aspek legalitas juga harus dipenuhi untuk masuk ke pasar-pasar modern,” papar Satriawan.

Dalam distribusi dan penjualan juga diperlukan inovasi berbasis online. UMKM pertanian bisa bergabung ke platform online seperti e-commerce.

Adaptasi kebiasaan baru lainnya adalah penggunaan e-money yang bisa juga mencegah penularan Covid-19 dan juga berkaitan dengan ketaatan pajak.

Asisten Deputi Pertanian dan Perkebunan Kemenkop UKM RI, Dewi Syarlen mengatakan, dari berbagai komoditas prioritas itu, pertanian memiliki pertumbuhan yang cukup stabil dan mempunyai potensi pengembangan yang cukup tinggi pascapandemi Covid-19.

“Maka dari itu dibutuhkan dorongan atau penguatan untuk para pelaku usaha,” kata Dewi

Sementara itu Guru Besar Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana (FTP Unud), Prof. I Nyoman Sucipta mendorong masyarakat untuk berbisnis produk probiotik yang mampu memberikan kekebalan tubuh lebih optimal.

Menurutnya, trend bisnis produk probiotik ini akan menjadi keniscayaan di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. (wid)