petasan

Denpasar (Metrobali.com)-

Sedikitnya sembilan warga Kota Denpasar dari berbagai usia menjadi korban ledakan petasan saat merayakan Tahun Baru 2015 sehingga harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

“Tadi malam sampai saat ini sudah ada sembilan pasien korban petasan, termasuk seorang pria berusia 41 tahun yang terkena percikan kembang api pada bagian,” kata Kepala Sub Bagian Humas RSUP Sanglah, Denpasar, dr Kadek Nariyantha, Kamis (1/1).

Dari sembilan korban ledakan petasan itu, lanjut dia, sedikitnya dua orang di antaranya sampai saat ini masih menjalani rawat inap karena mengalami luka serius. “Sedangkan tujuh pasien sudah bisa diizinkan pulang,” ujarnya.

Selain dari Kota Denpasar, ada beberapa korban ledakan petasan yang dirawat di rumah sakit itu berasal dari Kabupaten Gianyar.

Saat malam pergantian tahun 2015, suara ledakan petasan di Kota Denpasar tidak pernah berhenti. Namun, dibandingkan tahun sebelumnya jumlah korban akibat terkena petasan sudah menurun drastis.

Pada tahun sebelumnya, jumlah korban akibat terkena petasan mencapai 15 orang di Denpasar. Dari jumlah korban tersebut, lima diantaranya menjalani perawatan intensif dirumah sakit tersebut.

Sementara itu, sejak Rabu (31/12) pukul 19.00 Wita hingga Kamis pukul 08.00 Wita, RSUP Sanglah telah menangani 12 pasien kegawatdaruratan.

Sebanyak sembilan pasien itu ditangani bagian bedah, sedangkan tiga orang lainnya ditangai bagian medik. Di antara pasien yang masuk pada saat-saat menjelang dan sesudah pergantian tahun itu adalah dua orang mabuk minuman keras, dan satu pasien ibu hamil.

“Untuk penanganan kasus kecelakaan lalu lintas sejak tadi malam sedikitnya ada dua korban yang menjalani perawatan yakni pasien dari Kabupaten klungkung dan Bangli,” ujarnya. AN-MB