Denpasar (Metrobali.com) 

 

Aksi filantropi bisa dilakukan dengan berbagai cara, Bisa berdonasi ataupun bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya menawarkan suatu hasil karya yang nantinya hasil penjualannya setara dengan hasil suatu investasi. Seiring dengan popularitas NFT atau non fungible token makin melonjak tiap tahunnya, Selly Mantra menerbitkan buku bertajuk “Warna-warni Cinta Selly Fajarini” yang dicetak terbatas dan setiap unitnya didaftarkan di jaringan Blockchain sebagai aset Non Fungible Token (NFT) melalui Baliola.com.

“Hasil penjualannya nanti sepenuhnya akan disalurkan ke Rumah Berdaya, Kota Denpasar total produksi buku dalam bentuk fisik sejumlah 50 eksemplar, namun yang disebarkan kepada publik hanya setengahnya,” tutur Selly saat temu media di Restoran Bendega Denpasar, Kamis (21/4).

Menurutnya, Dirinya ingin ‘Ngayah’ dan mendedikasikan hidupnya untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, terutama untuk Rumah Berdaya sebagai wadah pendampingan untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ataupun Gangguan psikotik adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat membedakan dunia nyata dan dunia khayalnya atau bila pikiran mengalami distorsi berat sehingga pengendalian diri menjadi terganggu namun secara medis hal tersebut dapat disembuhkan.

“Jadi hanya 50 saja NFT plus buku fisik yang kami terbitkan pada saat peluncuran karena yang 50 lainnya sudah diborong oleh seseorang yang tak mau disebutkan namanya,” ujar Selly.

Di luar buku fisik, ada 200 NFT lagi buku tersebut dalam bentuk aset digital. Jadi total NFT yang diterbitkan berkait buku tersebut adalah 300 NFT,” kata Selly.

Kepada para sahabat dan relasi, Selly mempersilahkan untuk mendaftarkan diri masuk ke dalam whitelist sebagai pembeli NFT buku tersebut yang dibandrol seharga Rp500 ribu atau 34 Kepeng (KPG).

Nantinya, dari seluruh nama-nama yang terdaftar, dipilih secara acak 50 nama yang akan memeroleh NFT plus buku fisik. Selebihnya, hanya mendapat aset digital.

“Setelah dipotong biaya produksi, seluruh hasil dari penjualan tersebut akan disumbangkan kepada Rumah Berdaya, Denpasar,” imbuh Selly.

Gede Anta dari entitas KEPENG Foundation yang menaungi market place Baliola optimis koleksi NFT dari Buku “Warna-warni Cinta Selly Fajarini” akan mendapatkan apresiasi dari masyarakat Indonesia dan juga pegiat NFT dari mancanegara.

“Melalui NFT marketplace ini, nantinya karya konten kreator dan seniman seperti foto, video, lukisan, animasi, lagu dan lainnya akan diakomodasikan untuk dipasarkan secara virtual dan dapat dijangkau pasar global,” terang Gede Anta.

Selly Fajarini boleh bersyukur jika kelak dedikasinya untuk kemanusiaan menjadi begitu bermakna untuk ODGJ di Rumah Berdaya dan filantropi yang pertama di Bali yang dilakukan melalui jaringan Blockchain sebagai aset Non Fungible Token (NFT). (hd)