Denpasar (Metrobali.com)-

Untuk menyelaraskan gerak pencegahan HIV- AIDS kepada seluruh generasi muda Bali melalui KSPAN dan ikut serta dalam pencapaian “ Three Zeroes” mengakhiri AIDS tahun 2030 serta meningkatkan kreatifitas dan bakat Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN), KPA Provinsi menggelar acara Temu Remaja KSPAN Provinsi Bali (MUSPA BALI) di Wisma Nangun Kerti Desa Pancasari Kecamatan Sukasada Buleleng selama 2 hari yaitu Selasa 22 Oktober 2024 sampai Rabu 23 Oktober 2024.

Kegiatan ini dibuka Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali A A Ngurah Patria Nugraha,S.Sos, M.AP mewakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali selaku Ketua Harian KPA Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, SH, MH

Dalam sambutannya, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali menyampaikan, Pemerintah Provinsi Bali bersama masyarakat telah memiliki komitmen kuat untuk untuk mencapai ending AIDS pada tahun 2030 melalui penerapan strategi penanggulangan HIV-AIDS, dan IMS yang mengacu pada strategi global dengan target 95-95-95, yakni 95% orang dengan HIV mengetahui statusnya, 95% ODHIV mendapatkan pengobatan ARV dan 95% ODHIV ON ARV dimana virus HIV-AIDS tersupresi.

I Dewa Gede Mahendra Putra SH MH juga menegaskan, tahun 1987 sampai dengan Maret 2024 secara kumulatif jumlah kasus HIV-AIDS di Bali secara kumulatif mencapai 30.336 kasus.

“Sebanyak 40,3% penderita HIV-AIDS di Bali adalah kelompok usia produktif (15 – 29 tahun). Secara konsisten, kasus HIV-AIDS juga terjadi pada kelompok usia 15-29 tahun (usia produktif) dimana usia tersebut ada pada kelompok usia remaja. Maka hal ini mengindikasikan bahwa remaja terutama yang berada di jenjang SMP dan SMA/SMK memerlukan suatu perhatian khusus dan program yang dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan remaja untuk tidak berperilaku yang dapat meningkatkan resiko penularan HIV-AIDS dan penggunaan narkoba,”katanya.

Instansi pendidikan atau sekolah imbuh Ketua Harian KPA Provinsi Bali dibacakan Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali, merupakan sasaran yang tepat untuk mengenalkan informasi tentang HIV-AIDS melalui guru dan siswa, sehingga dapat menjadi pelopor di masyarakat untuk penyebarluasan informasi mengenai HIV-AIDS serta berbagai upaya pencegahannya secara benar dan tidak diskriminatif pada kelompok tertentu.

Acara ini diikuti 225 orang peserta dari 9 kabupaten kota, terdiri dari 25 orang peserta yang berasal dari masing-masing kabupaten kota dengan 20 orang siswa maupun 5 orang pembina yabg berasal dari KPA maupun Dinas Kesehatan 9 kabupaten kota.

Dengan tema melalui MUSPA BALI Ciptakan Generasi Muda menjadi Profil Pelajar Pancasila, Menuju Ending AIDS 2030, diharapkan semua peserta dapat meningkatkan pemahaman mengenai HIV AIDS, Kesehatan Reproduksi Remaja, Infeksi Menular Seksual, Penyalahgunaan Narkoba serta sebagai ajang temu remaja, berbagi pengalaman menjalankan Program pencegahan HIV-AIDS melalui jalur sekolah dengan wadah KSPAN.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Muspa Bali, yang juga Pengelola Program KSPAN KPA Provinsi Bali Ns. Putu Padma Praesti, S. Kep, pada kegiatan ini dilaksanakan berbagai macam lomba, Pameran, kegiatan berbagi dan Acara dialog interaktif remaja. Adapun lomba-lomba yang disiapkan panitia adalah Lomba Tutor Sebaya, lomba Video Edukasi (On The Spot) dan Lomba Jingle.

Putu Padma Praesti berharap melalui kegiatan ini, semua remaja KSPAN di wilayah Bali mulai bergerak aktif kembali melakukan pencegahan serta terus berupaya memberikan edukasi terkait HIV AIDS di lingkungan sekitarnya.

“Kita berharap, kegiatan ini bisa menambah wawasan serta bisa mengembangkan pengetahuan para siswa maupun pembina KSPAN serta Dinas Pendampingnya, sehingga bisa mempercepat proses Ending AIDS 2030,”katanya.