Foto: Ketua DPD PSI Klungkung Dewa Gede Alit Saputra dan jajaran pada Senin (14/6/2021) menyerahkan bantuan jaring kepada Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok.

Klungkung (Metrobali.com)-

Usaha penggiat penyelamatan dan penangkaran telur penyu hijau yang berjumlah sekitar 5.600 butir di Pantai Watu Klotok, Kabupaten Klungkung belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah.

Masyarakat yang terhimpun dalam wadah KPPWK (Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok) yang bergerak secara swadaya, mengeluhkan keamanan ribuan telur penyu hijau dari gangguan anjing liar. Yang dibutuhkan pertama adalah pemagaran dan penyekatan area penetasan telor penyu dimaksud.

Gerak cepat (gercep) dan siap merespon keluhan masyarakat, DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Klungkung kemudian mengupayakan bantuan berupa 1 roll jaring bebek dan 1 roll kampil penyekat yang dibutuhkan kelompok pelestari penyu.

Bantuan yang diserahkan langsung Ketua DPD PSI Klungkung Dewa Gede Alit Saputra dan jajaran pada Senin (14/6/2021) ini sebagai bentuk kepedulian dan dukungan PSI terhadap upaya pelestarian penyu hijau yang digerakkan oleh Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok.

Aksi ini juga untuk menggugah kesadaran dan kepedulian pemerintah membantu masyarakat yang sudah secara sukarela dan swadaya melestarikan penyu hijau sebagai satwa yang dilindungi.

“Walau bantuan ini kecil semoga bermanfaat bagi Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok. Harapannya juga semakin banyak pihak yang peduli dan mendukung upaya penyu hijau ini,” kata Ketua DPD PSI Klungkung Dewa Gede Alit Saputra kepada wartawan Metro Bali usai menyerahkan bantuan.

PSI Klungkung berharap Pemerintah Kabupaten Klungkung hingga Pemerintah Provinsi Bali bisa lebih aktif dan serius untuk mendukung upaya dan gerakan pelestarian penyu di pesisir Watu Klotok seperti yang dilakukan oleh Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok ini.

Apalagi penyu merupakan satwa yang dilindungi oleh pemerintah. Berdasarkan IUCN (International Union for Conservation of Nature), status konservasi penyu lekang dan penyu hijau masuk dalam kategori terancam punah.

“Pemerintah kami harapkan turun tangan, segera berikan bantuan fasilitas dan sarana prasana untuk mendukung upaya dan gerakan masyarakat melestarikan penyu di pesisir Watu Klotok. Ini kan sudah bagus ada kelompok masyarakat yang melakukan pelestarian penyu hijau, kenapa pemerintah seolah-olah abai dan tidak serius memberikan dukungan,” kritiknya.

Sementara itu Putu Swidarma dari Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok (KPPWK) menceritakan ada ribuan telur penyu jenis lekang (Lepidochelys olivacea) dan penyu hijau (Chelonia mydas) yang diamankan oleh Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok (KPPWK).

Sayangnya saja sampai saat ini, tempat penangkaran telur penyu itu belum dilengkapi oleh pengaman berupa jaring. Pengamanan dilakukan dengan alat sederhana dan seadanya yakni hanya berupa keranjang bambu, yang diletakan di setiap titik tempat telur penyu dikubur.

Sayangnya cara itu tidak cukup membantu telur penyu terhindar dari dimangsa predator. Dikatakan ancaman predator telur penyu masih cukup tinggi. Ini lantaran predator seperti anjing dan biawak masih bisa masuk ke penangkaran, dan memangsa telur penyu yang merupakan satwa dilindungi pemerintah.

Sebenarnya Bupati Klungkung dan Kapolres Klungkung sempat datang beberapa hari lalu meninjau tempat pelestarian penyu ini. Warga pun mengusulkan agar bisa dibantu jaring.

“Tapi belum diberikan jaringnya,” ujarnya seraya menyampaikan apresiasi atas bantuan jaring yang diberikan PSI Klungkung. (wid)