Foto : Ketua DPW Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa bersama bakal caleg DPRD Bali dapil Buleleng dan kader saat syukuran, Kamis (23/8/2018) Kantor DPW Partai NasDem Bali, Jalan Tukad Batanghari, Denpasar.

 

Denpasar (Metrobali)-

 

Perjuangan Partai NasDem Bali menyelamatkan bakal calegnya di dapil Buleleng untuk DPRD Bali berbuah manis pasca diterimanya permohonan agar satu dapil tidak hangus. NasDem pun langsung bergerak cepat memenuhi hasil putusan mediasi  dengan KPU (Komisi Pemilihan Umum) Bali sebagaimana diperintahkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bali.

 

Yakni mengganti bakal caleg (bacaleg) nomor urut 9 yang sebelumnya dinyatakan tidak memenuhi syarat Ni Komang Nilawati dengan bacaleg baru yakni Desak Made Sri Wahyuni di posisi dan nomor urut yang sama. Berkas-berkas pendaftaran pun langsung “ngebut” disiapkan.

 

Sebab Bawaslu memberikan waktu hanya satu hari kerja (mulai Pukul 08.00 – 16.00 Wita) setelah putusan dibacakan oleh Bawaslu Provinsi Bali pada Kamis pagi (23/8/2018). Artinya pada Jumat besok (24/8/2018) NasDem sudah harus mendaftarkan dan menyerahkan berkas lengkap Desak Made Sri Wahyuni ke KPU Bali.

 

“Berkas bacaleg pengganti sudah siap. Sore ini kami konsultasikan lagi ke KPU Bali. Kalau tidak sore ini, besok sudah pasti lengkap dan resmi kami daftarkan,” kata Ketua DPW Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa Kamis (23/8/2018) saat keterangan pers di Kantor DPW Partai NasDem Bali, Jalan Tukad Batanghari usai menerima hasil putusan mediasi oleh  Bawaslu.

 

Dijelaskan bacaleg pengganti Desak Made Sri Wahyuni bukanlah wajah baru di NasDem. Sebab ia juga kader NasDem dari Buleleng yang juga telah banyak berjuang untuk partai.

 

“Bacaleg pengganti ini bukan tokoh sembarang. Beliau tokoh perempuan yang bagus,” ujar Oka Gunastawa didampingi Sekretaris Wilayah (Sekwil) DPW Partai NasDem Bali Luh Putu Seri Jayanti dan Bendahara I Gusti Ngurah Bagus Eka Subagiartha.

 

Politisi yang akrab disapa Gus Oka itu juga bersyukur dapil Buleleng tidak jadi hangus. Ia mengibaratkan kondisi ini ibarat NasDem baru bangkit kembali dari “liang kubur.” Namun akhirnya tetap happyending dan ada win-winsolution.

 

“Sudah sempat terkubur kini bangkit lagi. Ini gappyending. KPU, Bawaslu dan NasDem semua terhormat dengan putusan mediasi ini,”  ucapnya lantas mengapresiasi KPU Bali dan Bawaslu Bali yang sudah kooperatif dan memberi solusi positif untuk permasalahan ini.

 

NasDem Bali bersama kader dan bacaleg di Buleleng pun langsung syukuran menyikapi hasil mediasi Bawaslu ini. Para bacaleg juga tampak sumringah mereka bisa kembali berjuang merebut kursi wakil rakyat di Renon.

 

Sementara ini 12 bacalegNasDem  yang dipasang bertarung  ke DPRD Bali Dapil Buleleng yakni Made Suparjo (nomor urut 1), Luh Putu Novi Seri Jayanti (nomor urut 2), I Made Teja (nomor urut 3), I Nyoman Mudita (nomor urut 4). Berikutnya ada I Nyoman Tirtawan (nomor urut 5) yang juga  kini masih  anggota DPRD  Bali l, Putu Dian Fitri Pratiwi (nomor urut 6), I Gusti Ngurah Wijaya Kusuma (nomor urut 7), I Made Arjaya (nomor urut 8). Lalu Desak Made Sri Wahyuni (nomor urut 9) sebagai pengganti Ni Komang Nilawati. Kemudian DrSomvir (nomor urut 10), Luh Widiawati (nomor urut 11), dan I Made Westra (nomor urut 12).

 

Kesepakatan Partai NasDem Bali dan KPU Bali ini  yang dimediasi Bawaslu Bali ini tertuang dalam  Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum Mencapai Kesepakatan Nomor Permohonan: 001/PS/17.00/VI1/2018.

 

Dalam isi kesepakatan ini disebutkan bahwa : pertama, KPU Bali selaku termohon memberikan kesempatan kepada pemohon yakni DPW Partai NasDem Bali untuk mengganti bakal calon anggota DPRD Provinsi Bali Dapil Bali 5 (Buleleng) atas nama Ni Komang Nilawati, S.Pd nomor urut 9 dalam model B.1 DPRD Provinsi.

 

Ia akan diganti dengan calon perempuan lainnya yang memenuhi syarat dan belum pernah dicalonkan di dapil yang berbeda, di lembaga perwakilan yang berbeda, serta di partai politik yang berbeda.

 

Kedua,  pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam kesepakatan pertama tersebut dilakukan oleh pihak pemohon paling lambat satu hari kerja (mulai Pukul 08.00 – 16.00 Wita) setelah putusan dibacakan oleh Bawaslu Provinsi Bali.

 

Atas kesepakatan  tersebut, Bawaslu Bali memerintahkan kepada para pihak untuk melaksanakan isi kesepakatan sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan Umum Mencapai Kesepakatan Nomor Permohonan: 001/PS/17.00/VIII/2018.

 

Bawaslu Bali juga meminta kepada KPU Provinsi Bali untuk melaksanakan putusan ini paling lama 3 (tiga) hari sejak putusan ini dibacakan.

 

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha