Foto: Politisi muda PSI yang juga Sekretaris DPW PSI Provinsi Bali Cokorda Dwi Satria Wibawa maju sebagai caleg DPRD Provinsi Bali dari Dapil Kabupaten Karangasem pada Pileg 2024 mendatang.

Karangasem (Metrobali.com)-

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memang identik dengan image atau citra sebagai partainya anak-anak muda. Hal itu pun tergambar dari potret para bakal calon anggota legislatif (caleg) PSI di Bali yang maju dalam konstestasi Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

Salah satu kader muda PSI yang turut memberikan warna berbeda dalam pesta demokrasi lima tahunan ini adalah Cokorda Dwi Satria Wibawa yang merupakan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali.

Politisi muda PSI yang akrab disapa Bro Cok Dwi ini memantapkan langkah maju sebagai caleg DPRD Provinsi Bali dari Dapil (Daerah Pemilihan) Kabupaten Karangasem. Pileg 2024 menjadi kali pertama bagi tokoh muda ini menyandang status sebagai caleg,  tepatnya juga sebagai caleg muda dan caleg pemula.

Berbincang-bincang dengan wartawan Metro Bali via sambungan telepon, kader partai berlambang bunga mawar merah ini begitu antusias bercerita alasannya maju sebagai caleg PSI untuk merebut kursi legislatif di DPRD Bali dari Dapil Karangasem.

“Saya asli dari Karangasem. Orang tua asli dari Sidemen, Karangasem. Jadi saya ingin mengabdikan diri untuk tanah kelahiran orang tua,” kata Bro Cok Dwi mengawali percakapan via sambungan telepon belum lama ini.

Dengan penuh kepercayaan diri yang tergambar dari nada suaranya, Bro Cok Dwi menegaskan keyakinannya ingin kembali ke tanah kelahiran orang tuanya untuk bisa mengabdi membangun daerah asalnya. Istilah orang Bali adalah kembali ke “kawitan” yang bermakna kembali ke asal.

“Saya ingin kembali ke kawitan, kembali ke asal. Kita lahir dari sana (Karangasem) ya harus bisa memberikan kontribusi di daerah asal. Salah satunya dengan jalan pengabdian jadi anggota legislatif di DPRD Provinsi Bali,” kata Bro Cok Dwi dengan mantap walaupun diakuinya dirinya lahir dan besar di Singajara, Kabupaten Buleleng dan setelah dewasa banyak berkarir di Kota Denpasar.

Seolah akan bertemu dengan cinta pertamanya, Cok Dwi mengakui ada perasaan penasaran sekaligus antusias yang tidak bisa dijelaskan ketika dirinya pertama kali maju nyaleg untuk ikut kontestasi di Pileg 2024 tahun depan.

Meski bergabung di PSI sebagai partai politik pertamanya sejak tahun 2017 dengan langsung dipercaya sebagai Wakil Ketua DPW PSI Provinsi Bali hingga kini menjabat sebagai Sekretaris DPW PSI Provinsi Bali, Pileg 2024 adalah yang pertama kalinya bagi Bro Cok Dwi terjun langsung sebagai aktor politik yang akan ikut terlibat sebagai pelaku utama di kontestasi perebutan kursi legislastif.

“Ya ini memang pengalaman pertama saya karena seperti tadi saya sampaikan bahwa saya merasa terpanggil memberikan kontribusi kepada daerah. Di Karangasem saya melihat tidak banyak perubahan signifikan dari saya kecil sampai sekarang di usia ini. Masih stagnan di sana, tidak ada perubahan berarti. Sebagai anak muda merasa terpanggil bagaimana membuat perubahan,” ungkap Bro Cok Dwi.

 

Dia lantas bercerita banyak potensi yang dimiliki Karangasem namun belum mampu dioptimalkan atau dikapitalisasi sebagai pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bahkan mirisnya Karangasem masih menyandang status sebagai salah satu daerah miskin di Bali yang sebenarnya bergelimang dolar karena geliat pariwisata ini.

“Potensi pariwisata di Karangasem banyak tidak kalah dengan kabupaten lain. Hasil alam juga ada, contohnya galian C banyak. Semua potensi itu semestinya bisa dioptimalkan untuk peningkatan PAD Karangasem dan mempercepat kesejahteraan masyarakat. Tapi faktanya kan belum,” tutur politisi muda PSI kelahiran Singaraja, 5 Agustus 1987 ini.

Walau Pileg 2024 adalah kontestasi perebutan kursi legislatif pertama kali yang diikutinya, Bro Cok Dwi dengan jujur mengakui tidak punya strategi khusus ataupun ibarat jurus rahasia untuk menang dan terpilih sebagai wakil rakyat di parlemen.

Menurutnya, dia hanya mengoptimalkan apa yang menjadi salah satu kekuatannya sebagai anak muda seperti melakukan pendekatan komunikasi di media sosial selain juga aktif turun langsung ke masyarakat mendengar keluhan masyarakat dan berusaha memahami berbagai persoalan di Karangasem.

“Tidak ada strategi khusus, kita aktif bermain di medsos, banyak mendengar keluhan masyarakat Karangasem, itu jadi bahan kampanye saat masa kampanye nanti. Jadi saat ini banyak mendengar agar nanti bisa memberikan solusi. Intinya belajar mendengar dan memahami. Kalau kita banyak mendengar maka kita tahu apa harus kita perjuangkan dan solusinya seperti apa yang bisa kita tawarkan,” urainya.

Sebagai caleg muda, caleg pemula yang baru pertama kali ikut di panggung kontestasi Pileg di 2024, Bro Cok Dwi mengaku tidak khawatir dengan ketatnya persaingan. Dia yakin dengan DNA-nya sebagai anak muda yang penuh energi dan semangat kebaruan, bisa memberikan warna baru dan nuansa berbeda dalam pembangunan dan maupun perpolitikan di Karangasem khususnya dan Bali umumnya.

Dia juga meyakini caleg muda juga punya potensi, tidak hanya calon petahana yang bisa bertarung dan memenangkan hati serta suara rakyat untuk bisa memperjuangkan kepentingan mereka lewat parlemen. “Anak-anak muda bisa memberikan warna baru, memberikan energi baru dan semangat baru untuk kemajuan di Karangasem dan di Bali pada umumnya,” pungkas tokoh muda yang pernah aktif di berbagai organisasi seperti BEM Universitas Udayana, GMNI, dan Pemahi Bali ini. (wid)