PBB, New York (Metrobali.com) –

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Jumat (13/12), menyeru rakyat Republik Afrika Tengah (CAR) untuk “menelusuri jalur perdamaian” dan “tidak membiarkan suara kebencian menyebar perpecahan, yang sebelumnya tak ada”.

Ban mengeluarkan pernyataan tersebut di dalam pesan radio kepada rakyat CAR saat situasi kemanusiaan memburuk di negara yang dilanda konflik di Afrika tersebut. Sebanyak 450 orang tewas di Ibu Kota CAR, Bangui, dan 159.000 orang lagi meninggalkan tempat tinggal mereka di Bangui, hanya dalam satu pekan belakangan saja.

“Saya sangat terganggu oleh apa yang terjadi negara kalian dan saya ingin berbicara dengan kalian secara pribadi,” kata Ban. “Terlalu banyak orang ketakutan dan negeri ini berada di ambang kehancuran. Saya menyeru setiap orang agar menelusuri jalur perdamaian.” “Pertumpahan darah harus dihentikan,” kata Sekretaris Jenderal itu.

“Apa pun kepercayaan kalian atau latar belakang, kalian memiliki sejarah yang sama dan masa depan yang sama,” kata Ban, sebagaimana dikutip Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.

Sementara itu, ia menyeru para pemimpin agama dan masyarakat –Muslim dan Kristen– agar “bertindak sebagai pembawa pesan perdamaian”.

“Saya menyeru pemerintah peralihan agar melindungi rakyat dan mencegah konflik berlangsung terus,” katanya.

“Dan saya memiliki pesan jelas buat semua yang akan melakukan kekejaman dan kejahatan terhadap umat manusia,” katanya. “Dunia mengawasi kalian. Kalian akan dianggap bertanggung-jawab.” “PBB terikat komitmen untuk membantu negara kali memulihkan diri dari krisis ini,” katanya. “Kalian tidak sendirian dan kami takkan meninggalkan kalian.” Tentara Afrika dan prancis sudah berada di lapangan dan membuat perbedaan, kata Ban. “Tentara lain akan segera tiba guna membantu memulihkan ketenangan. Kami berusaha menyediakan makanan, tempat berteduh dan obat. dan kami akan mendukung kalian untuk mewujudkan perdamaian yang langgeng dan masa depan yang lebih baik buat semua.” (Ant/Xinhua-OANA)