Buleleng, (Metrobali.com)

Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa meninjau langsung pelaksanaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru tahun 2022.

Salah satu titik pelaksanaan yaitu di SMP Negeri 1 Singaraja. Beberapa ruangan ditinjau oleh Suyasa, Minggu (27/11/2022).

Pada seleksi PPPK Guru tahun 2022 ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memutuskan untuk menggunakan metode observasi. Observasi dilakukan oleh guru senior dan kepala sekolah asal dari para pelamar yang masuk prioritas 2 (P2) dan prioritas 3 (P3). Selain itu, ada pula pengawas sekolah sebagai tim penilai. Selanjutnya, para penilai ini akan menjawab pertanyaan dari sistem berbasis Computer Assisted Test (CAT). Jawaban yang diberikan berdasarkan observasi yang telah dilakukan selama ini.

Ditemui usai peninjauan, Suyasa menjelaskan para penilai mulai memasukkan hasil observasinya mulai hari ini. Penilai merupakan guru senior, kepala sekola dan juga pengawas sekolah. Semuanya berasal dari sekolah asal para pelamar. Namun, pada hari pertama ini terkendala oleh sistem yang berasal dari Kemendikbudristek RI. Oleh karena itu, para penilai belum bisa memasukkan hasil observasinya secara tuntas. “Dan ini kita masih menunggu konfirmasi data dari pusat  apakah bisa dilanjutkan, pada jam berapa, kemudian juga besok,” jelasnya.

Selain terpusat di titik-titik yang telah ditentukan, para penilai juga dipersilahkan untuk melanjutkan di rumah masing-masing. Ini sesuai dengan arahan dari petugas Kemendikbudristek yang ada di Provinsi Bali. Kelancarannya ditentukan lagi oleh sistem server dari Kemendikbudristek. Jika kendala sistem ini tidak tertangani, menggunakan alat apapun dan dimanapun tetap tidak akan bisa. Hal ini yang perlu diperhatikan. Jika sistem, server, dan konektivitasnya bagus bisa dipusatkan kembali. Tetapi kalau tidak ada kepastian kapan konektivitasnya bagus, tentu bisa dilakukan di rumah. “Ini juga merupakan saran dari pusat. Sehingga guru tidak diikat di sini seharian penuh tanpa waktu yang jelas. Tanpa tahu kapan konektivitasnya berjalan. Untuk akuntabilitas, karena ini sistemnya digital, tentu bisa kita pertanggungjawabkan,” ucap Suyasa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika menyebutkan ada empat titik dalam seleksi PPPK guru kali ini. Empat titik tersebut adalah SMP Negeri 1 singaraja, SMP Negeri 3 Singaraja, SMP Negeri 4 Singaraja dan SMP Negeri 6 Singaraja. Khusus untuk SMP Negeri 6 Singaraja difokuskan bagi para pengawas sekolah. “Satu lokasi tambahan khusus untuk penilai dari pengawas sekolah kita fokuskan di SMP Negeri 6 Singaraja,” sebutnya.

Mengenai jumlah tim penilai, dirinya menambahkan dua kali lipat dari jumlah formasi yaitu 843 orang. Khususnya dari kepala sekolah dan guru senior. Jika pengawas sekolah melakukan observasi terhadap semuanya. Jumlah pengawas sekolah yang ada alah 42 orang. Dengan jumlah formasi 843, rasionya menjadi satu banding lima puluh. Tentunya ini memakan waktu yang cukup lama. “Dengan begitu, para pengawas sekolah memerlukan waktu yang lebih panjang,” imbuh Astika. (dra)