Buleleng (Metrobali.com)

Petugas sensus Long Form (LF) SP2022 mempunyai integritas yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang diemban. Mengingaat sebagai pengumpul data dengan tugas yang dibebankan, secara tidak langsung mempunyai andil yang besar dalam peningkatan pembangunan di Kabupaten Buleleng. Demikian ditegaskan Sekda Buleleng Gede Suyasa saat membuka secara resmi pelatihan petugas sensus LFSP2020 yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng bertempat di Banyualit Resort and Spa Lovina, pada Senin, (18/4/2022).

Menurutnya perencanaan pembangunan suatu daerah itu dikatakan baik, apabila didasarkan dari data yang baik dan berkualitas.

“Kegiatan ini tentu kedepan akan mengarah pada pembentukan petugas lapangan yang handal, memiliki kesamaan konsep dan definisi demi terwujudnya satu data kependudukan.” ujar Suyasa

Iapun mengatakan melalui kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh BPS dan juga kerjasama dari Pemerintah, menjadi apa yang diharapkan segera terwujud, dimana tetap berjalan searah dan tetap bergandengan tangan. Tentunya juga peserta untuk bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini.

“Para peserta hendaknya mengikuti pelatihan ini dengan serius, semangat dan penuh rasa tanggung jawab. Karena perkembangan pembangunan di daerah, yang bertugas di lapangan sebagai pengumpul data secara moril ada dipundak para petugas sensus,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Buleleng Made Bimbo Abdi Suardika menjelaskan, kegiatan ini adalah rangkaian dari sensus penduduk lanjutan. Sebelumnya ditahun 2020 dihitung populasi penduduk melalui vaktual yang berbeda dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Buleleng yaitu kependudukan secara administratif. Dalam mewujudkan sensus dengan parameter yang berbeda maka ditindaklanjuti dengan SP2020 lanjutan.

“Saat ini kita akan mencari variabel-variabel data karakteristik penduduk, perumahan, ketenagakerjaan, begitu juga dengan migrasinya. Apakah penduduk Buleleng tetap dengan segitu saja jumlahnya,” ungkapnya.

Dalam tahun-tahun berikutnya akan juga diperlukan jumlah perhitungan penduduk. Petugas ini akan dilatih dulu sebelum terjun kelapangan untuk mendapatkan parameter-parameter demografi untuk menghitung proyeksi penduduk selanjutnya.

“Karena sensus penduduk tidak bisa dilakukan setiap tahun. Sensus penduduk hanya dilakukan sepuluh tahun sekali. Sensus berikutnya baru akan ada pada tahun 2030,” imbuhnya.

Bimbo menambahkan, dalam perencanaan pembangunan dibutuhkan data penduduk setiap tahun. Parameter-parameter penimbang proyeksi itu didapat pada saat sensus penduduk LFSP2020 saat ini yang dimulai pelaksanaan lapangannya dari tanggal 15 Mei sampai akhir Juni 2022.

Dalam mensukseskan program sensus LFSP2020, pihaknya telah merekrut total 220 petugas, dengan rincian 136 petugas pendata lapangan (PPL), 45 Kordinator Tim, 15 Koordinator Sensus Kecamatan, 8 Instruktur Daerah dan 16 panitia. GS