Buleleng, (Metrobali.com)

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, Bali Gede Suyasa mendorong manajemen kampus Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) agar terus melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Hal itu dikatakan usai Sekda Suyasa hadir dan bertindak sebagai narasumber pada acara Workshop Manajemen Mutu Fakultas dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di Ruang Seminar Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHIS) Undiksha Singaraja, Jumat (8/10).

Pada workshop yang digelar kali ini yang berkaitan dengan peningkatan manajemen mutu terkait dengan implementasi merdeka belajar dan kampus merdeka, ada beberapa perubahan paradigma yang memang harus dilakukan oleh fakultas di Undiksha khususnya FHIS. Jika memang ingin ada hasil yang bisa dilihat dari sisi kualitas mutu, perubahan paradigma  yang sangat tinggi yang juga harus diikuti. “Tentu harus ada perubahan di manajemen dalam artian penyusunan program kegiatan dan juga membangun jejaring dengan kami di Pemerintah Daerah,” ujar Suyasa.

Lebih lanjut Suyasa mengatakan perubahan paradigma itu dilakukan karena produk-produk yang dihasilkan dari kampus pasti akan dimanfaatkan. Salah satunya SDM yang dilahirkan dari kampus Undiksha. Baik itu dari sisi pendidikan seperti guru, pegawai administrator, maupun jabatan fungsional lain yang ada di Pemerintah Daerah. Sehingga diharapkan kampus dapat menciptakan SDM yang berkualitas. Para mahasiswa yang nantinya lulus dan masuk ke Pemerintah Daerah, tentunya akan mendapatkan SDM yang berkualitas juga. “Kalau pemerintah daerah mendapatkan SDM yang berkualitas ya tentu eksekusi program pembangunan yang dirancang oleh Kepala Daerah juga akan tercapai dengan baik. Ini yang mungkin perlu dijadikan sebagai bahan dari kampus itu sendiri,” kata dia.

Selain itu juga, dirinya menekankan agar mahasiswa yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) khususnya di kantor pemerintahan, agar diperhatikan dan dievaluasi dengan baik. Karena selama ini dinilai PKL yang dilaksanakan beberapa bulan tersebut, belum mendapatkan hasil yang maksimal. Evaluasi pada saat pelaksanaan hingga PKL berakhir itu harus dilakukan secara maksimal. Baik dari sisi lembaga tempat PKL maupun dari sisi mahasiswa dan lembaga dimana mahasiswa itu menuntut ilmu. “Para mahasiswa yang melaksanakan PKL itu harus dievaluasi. Antara lembaga tempat PKL dan mahasiswa serta kampusnya nanti harus punya nota kesepahaman dan garis target yang tegas. Kemudian target itu yang harus dicapai,” tutup Suyasa. (rma)