Tampilkan Sendra Tari Rajapala

Denpasar (Metrobali.com)-
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar terus melaksanakan latihan persiapan dalam rangka Pesta Kesenian Bali (PKB)  ke-44 (XLIV) Tahun 2022, dimana kali ini Duta Kota Denpasar yakni Sekaa Gong Kebyar Lansia Werdha Santhi Desa Adat Pedungan dibina, Senin malam (9/5) di Bale Banjar Pande, Desa Adat Pedungan.
Dimana pembinaan dihadiri langsung Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Anggota DPRD Propinsi Bali Dapil Denpasar Gusti Putu Budiarta, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, Camat Denpasar Selatan  Made Sumarsana serta tim pembina kesenian Kota Denpasar. Tampak Duta Kota Denpasar akan mementaskan berbagai jenis tarian dan tabuh seperti Tabuh Telu Gesuri, Tari Gabor dan Sendra Tari bertajuk Rajapala.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Kadek Agus Arya Wibawa memberikan dana pembinaan secara simbolis dan apresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan duta kesenian Kota Denpasar, khususnya Sekaa Gong Kebyar Lansia Werdha Santhi Desa Adat Pedungan, Duta Kota Denpasar.
“Kami berharap seluruh duta kesenian Kota Denpasar yang akan berlaga di PKB, khususnya Sekaa Gong Kebyar Lansia Werdha Santhi Desa Adat Pedungan ini dapat menjaga penjiwaan dan emosi, segala usaha dan proses pasti memberikan hasil maksimal,” jelasnya
Arya Wibawa menekankan bahwa catatan penting dalam pembinaan agar ditindaklanjuti sebaik mungkin. Sehingga dalam penampilan nanti dapat sesuai dengan pakem, uger-uger serta pembawaan seni itu sendiri.
“Jadi masukan-masukan yang diberikan oleh Tim Pembina dan Konsultan agar ditindaklanjuti untuk maksimalnya penampilan nanti, seluruh seniman harus tetap semangat berikan hasil maksimal, dan tetap jaga kesehatan,” ujarnya.
Sementara Koordinator pementasan sendra Tari Rajapala Sekaa Gong Kebyar Lansia Werdha Santhi I Made Sumitha, mengatakan Sajian pementasan dikemas apik dengan mengangkat cerita sendra tari Rajapala.
Dimana diceritakan Rajapala memiliki rupa yang sangat tampan dan pekerjaannya adalah berburu. Ketika berada dalam perburuannya di tengah hutan, ia merasa kepayahan dan
sangat kehausan. la pun berkeinginan untuk mencari mata air. Dalam perjalanan rnencari mata air, ia berteduh di bawah pohon Tigaron sambil menikmati keheningan. Tapa disadari, Rajapala melihat 7 bidadari / widyadari yang sangat cantik tengah asik mandi di tengah kolam. Rajapala berusaha mengintip dari celah – celah pohon pudak dan berkeinginan
untuk mengambil selendang, dari salah satu bidadari tersebut. Rajapala pun berhasil.
Akhirya, salah satu dari 7 bidadari, yang bernama Ken Sulasih itu, tidak dapat
terbang, kembali ke kahyangan. Ketika sudah diketahui yang mengambil selendangnya adalah Rajapala, merekapun melakukan diskusi dan akhirnya Ken Sulasih bersedia menikah.
Diceritakan, lahirlah seorang anak laki – laki yang diberi nama I Durma. Kelahirannya bagaikan penjelmaan Dewa Asmara.
Dikisahkan, Durma telah berumur 7 oton, maka, Ken Sulasih pun memohon Untuk pamit ke Kahyangan kepada Rajapala, sesuai dengan perjanjiannya. Rajapalapun sedih dengan kepergian Ken Sulasih, begitupun dengan Durma.
Sumber : Humas Pemkot Denpasar