Klungkung ( Metrobali.com )-
Sehari setelah menghilang akhirnya perawan tua A A Made Rai 75 ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan mengambang di kubangan sedalam tiga meter di Tukad Siung di sebeleh selatan rumah korban. Di mana di dekat sana ada pancuran yang biasa korban pergunakan untuk mandi. Kawasan ini sendiri dikenal cukup angker karena ada kawasan suci petirtan. Korban ditemukan sekitar pukul 16.00 wita oleh Bendesa Adat Aan, Nengah Suarjana bersama dengan empat orang warga.

“Saat itu tim SAR sudah pulang…dan warga juga sudah mau menghentikan pencarian dan akan dilanjutkan besoknya,” ujar Suarjana. Namun ketika akan pergi dia penasaran dan belik ke kubangan di sungai tersebut. Dia datang ke sana karena sesuai petunjuk orang pintar kalau korban masih berada disekitar sana.

Ternyata ketika lewat tiba tiba jasad korban nyembul dari dalam air. Kepala kelihatan terlebih dulu dengan posisi menengadah. Suarjana sendiri langsung memanggil warga lainya dan mengatakan kalau korban sudah ditemukan.

Evakuasi pun dilakukan dengan melibatkan tim gabungan, warga Dusun Pasek, Tim SAR, Koramil Banjarangkan dan Polsek Banjarangkan. Evakuasi membutuhkan waktu 30 menit. Jasad korban langsung diangkat dan disemayamkan dirumah duka.

Untuk diketahui lokasi ditemukan korban sebenarnya sudah sejak pertama dikatakan menghilang 11/10  di ubek ubek tim pencari. Namun sampai saat itu belum ditemukan. Saat ditemukan korban masih mempergunakan baju kebaya Ping, BH Hitam, tanpa kamben dan masih menggunakan rok kream.

Lokasi penemuan korban sendiri sekitar 100 meter dari rumahnya. Karena rumah korban sendiri di sisi selatan di kelilingi sungai dan tebing yang cukup curam. Kapolsek Banjarangkan AKP Putu Ardana mengakui kalau di lokasi tersebut sejak menghilang sudah di lakukan pencarian namun tidak ditemukan. Sementara itu pencarian melibatkan Dusun Pasek, Desa An. Sementara hari pertama hanya melibatkan banjar Piyadnya.

Rencananya hari ini kalau belum ditemukan akan minta bantuan Dusun Peken untuk melakukan pencarian. Ikut juga melakukan pencarian Kapolsek Banjarangkan, Perbekel Aan dan warga lainya. Sementara itu menurut Kapolsek yang ditemui dirumah duka mengatakan dari jasad korban tidak ditemukan tanda tanda kekerasan. Pihak keluarga sendiri sudah mengiklaskan dan menolak dilakukan otopsi hanya akan dilakukan visum luar. Menurut Kadus Pasek Nyoman Dasna lokasi ditemukan korban cukup sulit. Namun karena hari masih terang evakuasi tidak ada kendala.

Menurut keponakan korban A A Anom Puja dan A A Gde Sayang Dwija mengakui kalau malam Rabu lalu pukul 21.00 wita korban baru datang dari mengantar cucunya yang menikah. Sementara itu kenapa korban sampai ke sungai ? Banyak spekulasi dan dugaan. Selain karena kemungkinan korban juga sudah pikun. Ada dugaan saat itu korban memang handak mandi. Karena baru datang dari mengantar cucunya mungkin badannya gerah sehingga kepingin mandi. Karena dilokasi kejadian adalah lokasi korban sering mandi.

Diduga saat hendak mandi itulah korban terpleset. Selaian itu ada dugaan lain, karena saat itu di Merajan masih ada beberapa peralatan karena habis ada orang nikah ada kemungkinan korban ingin melihat barang barang tersebut. Saat hendak balik ke rumahnya kemungkinan yang bersangkutan kebingungan atau tersesat dan terpleset ke sungai. Selendang korban sempat ditemukan di dekat cubangan tersebut.

Sementara Korban jelang malam langsung mendapat visum dari Puskesmas Banjarangkan. Selanjutnya dilakukan Prosesi mekingsan di Pertiwi di Setra Tunon, Desa Adat Banjarangkan. Untuk pengabenan belum bisa ditentukan kapan akan dilakukan. “Dari nunasang ring ide Pendanda disarankan untuk mekingsan di Pertiwi dulu,” ungkap A A Puja. SUS-MB