Sebelum Himpun Dana Masyarakat, Dewan Minta PT FMS Diudit
Denpasar (Metrobali.com)-
Anggota Komisi I DPRD Bali mendesak keberadaan PT Futurindo Multi Sejahtera (FMS) yang berkantor di Jalan Raya Sesetan ini untuk dilakukan audit oleh auditor independen, karena selama ini ada kekhawatiran dari kalangan masyarakat akan keberadaan PT FMS ini. Dalam dengar pendapat tersebut, berkali disebut oleh anggota Komisi I DPRD Bali bahwa keberadaan PT FMS ini perlu diaudit oleh auditor independen, sebelum menghimpun dana masyarakat.
“Kami mendesak segera dilakukan auditor independen terhadap perusahaan tersebut, sehingga kalau hasil audit ternyata menyatakan sehat maka perusahaan itu bisa dilanjutkan,” kata Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya di Denpasar, Senin (18/6).
Hadir pada acara dengar pendapat Komisi I DPRD Bali antara lain dari usur Bank Indonesia, kepolisian, unsur pemerintah, dan kuasa hukum PT FMS. Dialog antara unsur unsur tersebut memang cukup sengit, Akan tetapi, belum ada yang berani secara tegas mengatakan, apakah PT FMS ini melanggar perikijan atau tidak. Padahal secara prakteknya, perusahaan ini menjalankan usahanya seperti lembga keungan. Padahal, izin yang dimiliki PT FMS ini adalah izin Konsultasi Manajemen,
Pada acara dengar pendapatan PT FMS dengan Komisi I DPRD Bali,Arjaya mengatakan, tujuan dengar pendapat ini untuk mengatahui dan mencari tahu secara langsung visi dan misi PT FMS tersebut. ”Tidak ada sinterklas yang mau mengasi uang percuma kepada masyarakat, tanpa memikirkan keuntungan,” katanya.
Dikatakan, izin perusahaan ini bergerak dibidang konsultan manajemen. Akan tetapi prakteknya menyangkut penghimpunan dan pencairan dana kepada masyarakat maka seharusnya harus di audit oleh auditor independen.
“Pertemuan dengan Manajemen PT FMS ini baru pertama kali dilakukan. Minggu depan akan ada pertemuan lanjutan antara pihak PT FMS, Kajaksaan, Kepolisian, BI, DPRD dan pemerintah,” katanya.
Sementara itu, anggota Komis I DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry juga menegaskan, perusahaan ini harus di audit dan selama dilakukan audit tersebut bila perlu perusahaan ini sementara dihentikan operasionalnya. ‘’Kalau perusahaan tersebut dan mau sehat, kan bagus. Malah kalau hasilnya sehat, perusahaan tersebut akan terus berkembang,’’ kata Sugawa Korry.
Dikatakan, selama dilakukan audit independen sebaiknya penghimpunan dana masyarakat ditunda dulu. Kita tunggu hasil audit, sehingga lebih transparansi perusahaan tersebut,” katanya.
Cokorda Gede Budi Suryawan menambahkan, audit itu penting karena perusahaan ini melibatkan publik. Sepanjang perusahaan tersebut sehat dan mampu mengangkat harkat dan martabat masyarakat Bali pihaknya sangat mendukungnya.
“Kami dukung kalau mampu mensejahterakan masyarakat. Tapi Kami selalu mengingatkan kepada masyarakat agar pemanfaatannya sesuai dengan peruntukannya,” ucap mantan Bupati Gianyar dua periode itu.
Sementara itu Direktur Utama PT FMS Ady Wijaya berjanji dan siap perusahaannya di audit independen, asalkan jangan sampai menghentikan sementara operasi perusahaannya. “Kami siap di audit independen, tapi jangan sampai menghentikan operasi perusahaan. Karena kami harus melayani ribuan klien,” katanya. SUT-MB
7 Komentar
Sy sbg klien FMS yg merasa sgt terbantu dgn program FMS merasa sgt keberatan dgn statement GUBERNUR BALI dan SUGAWA KORI.jgn cuma bisa mencurigai dan menjatuhkan perusahaan yg sdh nyata2 bantu masy.Coba berikan bantuan modal kalian kepada masy dgn sistem spt FMS.Lbh baik memperbaiki kondisi keuangan masy bali jgn malah memperkeruh suasana dan membuat masy bali yg kecewa serta membuat masy yg dananya blm cair menjadi resah.Pemimpin dan wakil rakyat seharusnya tw apa yg masyarakat mw.Sy sgtbdukung program FMS krn sy sdh terbukti 3X CAIR.
dalam hal ini pemerintah serba disalahkan. pak gub n dprd bermaksud melindungi masyarakat jadi biarkan beliau2x bekerja sesuai kewenangannya.
ada perusahan menawarkan investasi dgn keuntungan sangat tinggi tentunya membuat masyarakat tertarik,jika keuntunganny dluar kewajaran ini mungkin adalah penipuan,kalaupun sungguh mendapat keuntungan yg tinggi maka perlu disadari pula resikonya pasti tinggi.masyarakat harus hati2x belajarlah dari kasus kkm,balicon dan yg trbaru kop langit biru.
bagi rekan2 klien FMS yg sudah terima pencairan dana pinjaman..silakan anda2 keberatan tetapi saya sendiri sbg BUKTI KLIEN FMS yg sudah setor sejak des’11-jan ’12 lalu sampai sekarang belum terima yg spt mereka janjikan..apakah jika anda sudah terima lantas dikatan FMS terbukti berprestasi?bgm dg klien2 yg merasa dirugikan dg segala kebohongan FMS?perlu anda2 ketahui fee awal telah dipakai FMS sekitar 3 bulanan lalu janji dana tidak bs dicairkan dg alasan ada perubahan manajemen hrs dimasukkan lagi min 1x periode (1x periode menurut presentasi awal 38hr kerja trus berubah 45 hari trus berubah 48 hari tp nyatanya sudah 6 bulanan lebih sejak fee awal tidak ada realisasinya..!!) klien lama harus mengikuti perubahan2 yg selalu berubah oleh mereka sendiri…bgm sy sbg klien tidak jengkel/marah/kecewa krn setiap statement yg telah dikonfirmasi ke bag analis untukjadwal pencairan selalu berubah saat pas tanggalnya..dg alasan2 yg mengada-ada/mengulur2/ga masukakal…sehingga janji2 tinggal janji..konfirmasi tidak ditanggapi profesional selalu dibantah statementnya sendiri…bahkan sy sudah berulang kali mengkonfirmasi jadwal pencairan saya tetapi mereka selalu berkelit secara tidak profesional…inikah yg namanya FMS profesional??saya yakin mungkin saya tidak sendiri dalamhal ini…saya punya bukti kwitansi sbg investor yg sampai detik ini sejak awal2 2012 masih dijanjikan terus pengembalian investor sy dg selalu berubah jadwal berulang kali dg alasan libur2 hindu lah/libur buda lah (krn bosnyaorang buda katanya)/ditambahi lagi ada odalan2 katanya (haahh?? aneh ni FMS…) trus dikonfirm salah satu pinpinan manager katanya salah sambung pas ditelp saya (mengelak??) tp akhirnya ngaku benar manager…trus dia lagi sibuk traks dibank katanya mau dihub lg nanti…tp spt biasa tdk akan ditelp balik saya…malah dia tanya dari siapa tau no dia??(why)..dan masih banyakl lagi kejanggalan2 FMS…kalau anda2 berada didekat saya saat mengkonfirmasi FMS atas hak2 saya tadi pastilah anda2 tau siapa yg ga profesional terkesal membohongi/mengada2 da pastilah akan kecewa marah jengkel…masihkan ini disebut FMS berprestasi??menurut saya FMS telah wanprestasi berkali-kali…
sebagai klien,biasanya yg wajib di masukan 1x periode setelah jatuh tempo 45 hri(ingat 45 hari kerja bukan hri biasa krena hari kerjanya diliat dari hari kerjaa bank) kwitansi aslinya harus di kumpul dli agar bsa di proses untuk pencairan bantuan modalnya,klo hari raya ya wajarkan gak terhitung orang bank aja tutup, klo hari raya bank mana yg buka,coba aja cari dimn ada bank buka pas hari raya….
NONSENS tu klo ada bank yg buka di hari raya
ada bos… itu BNI
biar hari raya, sabtu, minggu tetap buka
di bali ada 3 kantor BNI yg buka : BNI sukawati, BNI diponegoro dps dan BNI legian
saya paling senang transaksi pas hari raya, karena gak pake ngantree alias sepiiiiiii….
jaman sekarang seharusnya bukan alasan lagi hari kerja atau hari raya buat ulur2 waktu.
Karena duit keluar masuk ga pernah ada liburnya
diulur-ulur
saya juga merasa PT FMS ga tepat janji, selalu ada saja alasan-alasan untuk ngeles pas pencairan bantuan,tolong dong PT FMS kasi contoh yang positif pada nasabah biar nasabah juga punya image positif dengan perusahaan anda.kalau memang 45 hari kerja yaa 45 hari kerja jngn jd 60 atau 75 hari kerja atau malah lebih.klo PT FMS tidak bisa mencairkan bantuan tepat waktu tidak kena sanksi apa_apa, tpi kalau nanti kami telat bayar cicilan 1 hari saja denda 10%,ga salah pak????????tlg kasi contoh kami pencairan yang on time biar kami juga on time bayar cicilan.
Iklannya FMS di koran memang menggiurkan baik bagi yg butuh pinjaman maupun yg ingin jadi investor. Tapi kok kontradiktif ? Kontradiktifnya adalah memberi pinjaman dg bunga rendah tapi menarik investasi dg memberi bunga sangat tinggi, dimana rasionalnya ?