Badung, (Metrobali.com)

Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi rencananya dibangun 2021 mendatang. Jalurnya, sebagain besar akan memanfaatkan lahan kering, termasuk kebun dan persawahan. Khusus di Mengwi, Kabupaten Badung masyarakat bertanya-tanya terkait sistem pengairan sawah jika aliran subak nantinya dilewati oleh tol.

Terkiat hal ini, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta usai menghadiri sidang DPRD Badung di gedung Dewan, Jumat (7/8) menjelaskan rencana pembangunan tol tersebut bukan hal baru. “Pada prinsipnya ini kan tol yang sudah direncanakan sejak awal dan mudah-mudahan itu Bapak Menteri PUPR sudah turun ke lapangan, sehingga action-nya itu bisa jalan,” ungkapnya.

Secara prinsip, kata Giri Prasta, pihaknya di Kabupaten Badung pasti akan mendukung. Karena menurutnya pembangunan menyangkut transportasi ini penting. “Paling tidak rasa aman dan nyaman dan jarak tempuh,” ujarnya.

Soal kemungkinan nantinya ada lahan warga yang terdampak pembangunan tol sepanjang total 95 km tersebut, pihaknya selaku pemerintah daerah akan berupaya memfasilitasi.  “Contoh kemarin kita buat underpass di simpang Ngurah Rai, itu kan saya banyak dapat hujatan. Saya macet, saya sampai dua jam nyampe di Badung dari daerah selatan. Tapi itu kan saat pengambilan pekerjaan dan saatnya sekarang luar biasa nyaman, lancar, aman, dan terkendali. Itu manfaat,” paparnya.

Hal ini menurutnya harus dijelaskan secara gamblang kepada masyarakat sehingga terjadi transparansi. “Inilah impact yang perlu kita sampaikan sehingga program ini yang kita lakukan untuk khalayak umum, bukan untuk kepentingan pribadi dan kelompok,” katanya.

Terkait dengan pertanyaan masyarakat terkait nasib lahan persawahan, menurutnya, akan ditindaklanjuti dengan komunikasi bersama pemerintah pusat. “Terkait teknis, kita di Badung harus ada link and match dengan pemerintah pusat. Kami akan sampaikan kapan saatnya itu diadakan sosialisasi dan kapan saatnya kami berikan masukan kepada pusat,” jelasnya.

Terkait hal ini, kata mantan Ketua DPRD Badung ini akan ada langkah penyusunan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) sehingga nantinya bisa ditindaklanjuti. “Kami urusan masalah teknis mohon maaf tidak ada urusan andai-andai. Kalau berbicara andai-andai itu saya kira ndak perlu. Karena urusan teknis sudah stating point elegan,” tandasnya.

Seperti diketahui, Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi akan memanfaatkan sebagian lahan di Kabupaten Badung, khususnya di Kecamatan Mengwi. Tol ini rencananya membentang dari daerah Cekik, Gilimanuk, Jembrana kemudian melewati Kabupaten Tabanan hingga sampai ke Mengwi. Biaya yang dihabiskan diperkirakan Rp 13-14 triliun. Namun pendanaannya dari pihak ketiga, karena bersifat prakarsa. Jika mulai dibangun 2021, diperkirakan selesai awal 2024.

Editor : Sutiawan