Keterangan foto: Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG/MB

Buleleng, (Metrobali.com) –

Tidak terasa sudah setahun pandemi covid-19 menjadi momok dimasyarakat dan memporak porandakan perekonomian rakyat. Dan hal ini, bukan saja terjadi di Indonesia, namun disebagian negara didunia.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah pusat hingga daerah untuk memerangi virus ini agar situasi bisa menjadi normal kembali. Dan khusus untuk Kabupaten Buleleng, masih tetap bertahan di Zona Orange (oranye) dengan resiko penyebaran kasus terkonfirmasi virus katagori sedang.

Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG usai mengikuti rapat di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, pada Rabu, (3/3/2021) mengatakan satu tahun dari kasus pertama infeksi Covid-19 di Indonesia, Status Kabupaten Buleleng masih berada di Zona Oranye dengan risiko penyebaran kasus terkonfirmasi yang sedang. Buleleng juga dengan signifikan terus melakukan penyemprotan disinfektan setiap harinya.

“Buleleng masih di zona oranye bersama dua Kabupaten yakni Klungkung dan Karangasem. Untuk mempertahankan ini, degradasi zona agar tidak merah, tentu usaha-usaha terus dilakukan. Kita juga masih menjalankan usaha sanitasi dengan melakukan penyemprotan disinfektan. ” ujarnya.

Iapun menyebutkan kasus terkonfirmasi di Kabupaten Buleleng masih cukup fluktuatif, dan beberapakali klaster baru muncul pasca libur nasional, maupun kegiatan keagamaan.

“Tercatat saat ini ada sekitar 150 orang pasien yang masih berada dalam perawatan. Setiap harinya, penambahan kasus terkonfirmasi bervariasi. Ada hari dimana yang sembuh lebih banyak dari pasien terkonfirmasi baru, begitupun sebaliknya. Ada juga hari dimana tidak ada penambahan kasus terkonfirmasi sama sekali, jadi angkanya fluktuatif,” jelas Wabup Sutjidra.

Lebih lanjut dikatakan sejak awal pandemi, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan laju penyebaran virus. Dan mengusahakan Kabupaten Buleleng menjadi wilayah Zona Kuning hingga Zona Hijau. Selain melakukan penekanan laju penyebaran virus, ucap Wabup Sutjidra pihak Satgas juga melaksanakan kegiatan-kegiatan jaring pengamanan sosial untuk membantu masyarakat yang terdampak akibat Covid-19.

“Upaya-upaya tersebut melalui edukasi dan sosialisasi yang melibatkan semua elemen untuk bersinergi. Mulai dari Pemerintah Kabupaten hingga tingkat desa, TNI, dan juga Polri. Seluruh elemen ini sudah lebih agresif mengadakan edukasi dan inovasi untuk menekan persebaran penularan Covid-19 di Kabupaten Buleleng,” ungkapnya.

Wabup Sutjidra menjelaskan edukasi mengenai protokol kesehatan (prokes) terus-menerus dilakukan. Mulai dari 3M yakni Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak. Artinya dengan melaksanakan 3M, masyarakat diyakini akan terlindungi paling tidak 75 sampai 90 persen dari infeksi covid-19.

“Jadi kita terus bekerja keras tanpa lelah, melalui Satgas penanganan Covid-19 di Kabupaten Buleleng terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Begitu juga dengan Protokol Kesehatan yang baru, yakni 6M. Dimana M yang terkahir masyarakat diharapkan untuk Mematuhi Aturan Pemerintah,” tandasnya. GS-MB