Satu Aktivis Jalak Sidakarya Ditangkap Polda Bali
Denpasar (Metrobali.com)-
Satu orang aktivis Jaringan Aksi Tolak Reklamasi (Jalak) Desa Sidakarya, Denpasar, ditangkap Polda Bali. Penangkapan itu berkaitan dengan spanduk cap jempol darah penolakan reklamasi Teluk Benoa bertuliskan “Penggal Kepala Mangku P”.
Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar Hariadi membenarkan penangkapan tersebut. “Perekembangan penyidikan kami dalami sekarang,” kata Hariadi kepada wartawan, Sabtu 1 Maret 2014.
Hariadi mengaku pihak kepolisian menangkap satu orang aktivis tersebut untuk menggali keterangan yang diperlukan. “Saat ini statusnya masih saksi,” imbuhnya.
Dihubungi terpisah, I Wayan Suardana selaku kuasa hukum aktivis bernama I Wayan Tirtayasa menuturkan, kliennya ditangkap sekira pukul 17.30 WITA di kediamannya. “Dia ditangkap usai menjalani sembahyang di desa adatnya,” kata pria yang akrab disapa Gendo itu.
Saat ini, kata dia, Tirtayasa sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan pasal 336 ayat 1 KUHP.
“Ini upaya kriminalisasi aktivis. Kami tidak melihat aspek urgensi penangkapan ini,” tegas Gendo.
Menurut dia, sejak awal Jalak Sidakarya membantah telah menulis kata-kata “Penggal Kepala Mangku P” dalam spanduk cap jempol darah yang mereka galang. “Klien kami bukan teroris, bukan bandar narkoba yang mesti ditangkap begitu. Mengapa tidak memanggilnya secara patut dan layak,” imbuh dia.
Apalagi, Polda Bali sebetulnya sejak Kamis lalu ingin melakukan penangkapan. Setelah bernegosiasi dengan warga, disepakati agar pihak kepolisian menunjuk saja siapa yang akan ditangkap berkaitan dengan aksi tolak reklamasi tersebut. “Warga sendiri yang akan mengantarnya, tidak perlu ditangkap,” kata dia.
Gendo sendiri menuturkan kecil kemungkinan gubernur terancam dengan aksi Jalak Sidakarya. “Dalam keterangan resminya gubernur mengatakan tak mudah menyentuh dia. Berarti kan gubernur tidak dalam kondisi terancam,” sebut aktivis yang pernah dibui lantaran membakar poster SBY ini. JAK-MB
23 Komentar
bungut provokator gendong sg sedeng gugu, jeleme cm ngalih amah ulian ngae rusuh bukan bikin gumi bali tentram,,, tangkap dan adili sj, pengancam yg mau menggal kepala gub,,,,,
pas sajan ne
Ngiring pare sameton bali dados sampat lidi,yen akatih sinah elah anake ngelung,yening a pesel keweh anake ngelung,ngiring gerastiti bakti ring siwa sesuhunan jagat matur piuning dumogi gelis sang karma ne mejalan sira ngawi ten becik ring bali lakar manggihin sengsare sakaturunanne
Sari,
pernyataan anda kayaknya tanpa fakta.
saya pikir gendo memang murni berjuang atas nama kedaulatan bali, tanpa uang sepeserpun didapat dari siapa pun. bahkan saya melihat aksi-aksi yang dilakukan oleh gendo dan kawan-kawannya mengandalkan sumbangan dari para relawan, tak jarang mereka ngamen, bahkan disertai SID untuk mendanai kampanye mereka menolak perusakan alam oleh investor!
@preman,,,saya pikir gendoruwo hny kritis thd kebijakan MP, tp klo ada dr bup partai dan klompoknya, apalagi dr bos nya, caket layahne, ked2 butuhne,,,
Tras keleng lenan ken gendo ngelah gaene sing ade be ne adi licik keketo cicinge to
ternyata pengacau keamanan Bali…nyame pedidi…apa sih yang kamu dapatkan??????????????
nak nu sakit hati to jungjungane klh buung dadi gub, pis pidan be dumine sg juari kone nyuang pis gen lut klh,, jani nak menghibur boss ne pang liang pang enggal segeran,
Jeg sing ngelah gae, yen stress ne mai laku mepijit http://seminyakgiftspa.com
Kok begini ya jadinya, Semoga jalan terbaik datang dari segala penjuru ! serta Keamanan Bali tetap terkendali agar Pariwisata yang menjadi tumpuan masyarakat bisa terus berjalan.
bila prlu kyg pngacarane saup ingsak ye di krangkeng. nk dadi pngacara geginane care katak nggung munyi dorn ngetengkung awakne singade nglh kualitas
Good Job Pak Polisi.., ini Gendo patut ditangkap juga..,
menyampaikan aspirasi harus sopan..tak usah emosi ..,
lanjutkan ..smoga rakyat bali sadarr arti penting menyame braye
Baru satu aktivis ketangkap, yang namanya jaringan tentu lebih tidak mungkin sendirian yang lain termasuk dalang dari pemasangan sepanduk teror tesebut mohon dituntaskan, terima kasih Polda Bali selamat bertugas.
Tangkap semua. Ini sdh termasuk tindak teroris. Jangan ada ampun.
kone menyame braya peturu bali….adi nyansan memanas ajak peturu bali, pendatang kedek2: itep ye ngalih gae seke bedik juange tanah baline ….,”care tetani” ajake liu, … bahkan irage andup2ange pang mecongkrah ……
“ELING JRO” sadar bro ajak mekejang ‘baik pro atau kontra’….rekonsiliasilah, mulailah dari diri sendiri,
ape ini madan “ajeg bali”… care siap “bali” jeg setata mepalu ajak nyama peturu bali
Jele goba jele ati jelemane ne
tdk yakin Mr Gendo tdk ada mksud trtentu yg slalu mnyudutkan pnguasa scara extreme, knpa tdk datang pd dialog,klo mamang punya fakta yg bisa dipertanggung jawabkan,krang adil,sbgian besar media mnyudutkan pak Gub,scara logika reklamasi secuil(400 ha)bisa mmbuat Bali tenggelam, coba simulasi dg skala yg pas.
Ala gawe ala tinemu. Ayu kardi ayu kepanggih. Segala perbuatan hrs berani dipertanggungjawabkan.
pernyataan gubernur tentang “tidak mudahnya menyentuh beliau”, bukan berarti siapapun boleh mencoba mengancam beliau. jadinya menurut si kuasa hukum, semua dianggap boleh mencoba melakukan aksi-aksi mengancam, yang bila perlu sampai benar-benar bisa mengancam beliau ..
apa dipikir ini sayembara ??? ini kasus pidana. penyelesaiannya lewat pengadilan,bukannya mengukur apa pak mangku kuat apa tidak pasca ancaman ini..
da merebat we. tiang dukung nyama bali nyak meperjuangkan pang sing tanah bali di reklamasi mekejang. kan banyak yang menolak. dari pinandita . dari dosen dari masyarakat apakah kurang banyak yang menolak gitu. itu kan orang2 petinggi bali yg nolak. jog malu dadi nak bali ningeh nok.
empat jempol untuk pak pol,,,,,
,,,,bravo polri bebaskan BALI dari orang” yg ingin membuat kekacauan !!!!!!!!!!!!!!!!
Jeg kepongin tendasne ane nulis spanduke nto….i gendo bungut gebuh…pletan nani….awas nani nglewat ke bleleng….kel kepongin tendasne.
sekarag dibalik saja….klo spanduk itu berbunyi…Penggal kepalanya Iwayan Suardana alias Gendo…..marah tidak kamu Gegendong……?