Jembrana (Metrobali.com)

 

Vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau booster ke dua di Kabupaten Jembrana sepi peminat. Vaksinasi booster kedua menyasar masyarakat yang sudah berusia 18 tahun ke atas.

Masyarakat Jembrana bisa mendapatkan vaksinasi booster kedua di 10 puskesmas yang tersebar di lima kecamatan dan di Klinik Polres Jembrana.

Pemerintah mencanangkan vaksinsi booster kedua mulai Selasa (24/1/2023). Namun hingga hari ketiga, Kamis (26/1/2023) masyarakat Jembrana masih enggan melakukan vaksin booster kedua.

Data dari Dinas Kesehatan Jembrana tercatat 55 orang yang sudah mendapatkan vaksin booster kedua dan 35 orang diantaranya sudah lanjut usia (lansia).

Warga yang meminta vaksin booster kedua umumnya mereka yang hendak bekerja di luar negeri atau kapal pesiar. Karena salah satu persyaratan yang harus dipenuhi sudah vaksin lengkap (booster kedua).

“Persyaratan dari agen sudah vaksin lengkap. Mungkin supaya tidak kena covid” ujar Dewa Ayu, Putu Sri W, asal Desa Air Kuning.

Ia meminta vaksin booster kedua di puskesmas lantaran hendak bekerja ke luar negeri.

Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana dr Gede Ambara Putra mengatakan akan membuat gebyar vaksin booster kedua dengan menyasar PNS (ASN) di lingkungan Pemkab Jembrana.

Kegiatan tersebut kata dia, secara tidak langsung sebagai sosialisasi dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat datang ke puskesmas untuk mendapatkan vaksin booster kedua. “Mungkin nanti kita adakan minggu depan. Sekaligus mensosialisasikan kegiatan vaksin di puskesmas-puskesmas” jelasnya.

Pihaknya sebenarnya sudah melakukan beberapa langkah dalam upaya meningkatkan kehadiran warga ke puskesmas untuk mendapatkan suntikan vaksin booster kedua. Namun masyarakat masih enggan datang ke puskesmas.

“Kami juga akan nyemput bola seperti mengadakan vaksin di suatu tempat atau pusat keramaian untuk memudahkan warga” ungkapnya.

Disinggung ketersediaan vaksin Covid-19 menurutnya cukup banyak mencapai 188 vial vaksin pfizer. “Stok aman. Kalau kekurangan, untuk pengadaannya kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali” tandasnya. (Komang Tole)