Jembrana (Metrobali.com)-
Temuan Sarkofagus batu yang menyerupai barong di Banjar Pangkung Liplip Desa Kalikah-Jembrana pada tahun 1964 lalu, mendapat perhatian khusus Pemkab Jembrana lantaran rusak dan tidak terawat dan keaslian dari sarkofagus tersebut hampir tidak kelihatan karena ditambal semen dan tidak beraturan,
Menurut Kepala Desa (Kades) Kaliakah, I Nyoman Anggrawiasa ketika dikonfirmasi Selasa, (9/10) mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat  kepada Bupati Jembrana sekitar tiga hari yang lau terkait pengajuan dana mengenai pemeliharaan sarkofagus yang saat ini dijaga oleh Mangku Kudon dan pembangunan Pura Emas yang menjadi pelinggih di sekitar bangunan permanen yang menjadi tempat tetap Sarkofagus tesebut, dan saat ini sudah mendapat respon  dengan bantuan yang diberikan berupa dana pemeliharaan dan biaya pembangunan sebesar Rp.4juta yang diterima langsung oleh Kelian Adat Desa Pakraman Kaliakah-Jembrana. “Saya sudah kirim surat sekitar tiga hari yang lalu, dan sudah mendapat bantuan dana sebesar Rp.4juta dan sudah direalisasikan untuk pembangunan pura, serta pemeliharaan sarkofagus’jelasnya.
Namun ketika dikonfirmasi ke rumah Mangku Kudon  yang juga sebagai penjaga Sarkofagus dan pemangku di Pura Emas itu mengatakan, kalau dirinya belum mengetahui adanya bantuan dana oleh Pemkab Jembrana sebesar Rp.4juta itu, dan dikatakan Mangku Kudon dirinya hanya mengetahui bantuan dana yang dulu pernah diberikan  “Mungkin belum ada penyampaian ke saya, atau belum sampai ke saya” jelasnya.
Menurut Klian Dinas Banjar Pangkung Liplip Ketut Riasna mengatakan, memang benar sudah ada bantuan seperti yang dikatakan Kepala Desa Kaliakah, namun dana yang tujuannya untuk pembangunan dan pemeliharaan sarkofagus itu dialihkan untuk membayar hutang  sisa pembangunan pura emas dan rumah permanen untuk sarkofagus tersebur sebesar Rp.5 juta kepada tukang yang menggarap, lantaran masih kurang pihak Kelian Dinas akhirnya menambah dana dari sisa piodalan di Pura Emas sebesar Rp. 1 juta. “Dana itu memang sudah keluar, dan kita alihkan dana tersebut untuk membayar hutang kepada tukang penggarap pembangunan  Pura Emas itu, karena hanya Rp. 4 juta, kita tambah dengan dana sisa Piodalan sebesar satu juta dan kini sudah lunas.”jelas Riasna. Selain itu terkait bantuan yang diberikan pihaknya berterimakasih kepada Pemkab Jembrana.

Untuk sekedar diketahui, kalau Sarkofagus batu yang menyerupai peti kubur dan terdapat tulang belulang  adalah jasat Raja Berangbang. Karena selain ditemukan benda berupa keris, ditemukan pula emas yang diduga dipakai pada kepala layaknya mahkota. DEW-MB