Tabanan (Metrobali.com)-

Musim hujan yang menjadikan sampah kiriman menumpuk di Pantai Yeh Gangga, Kabupaten Tabanan, Bali, menjadi berkah tersendiri bagi nelayan setempat di tengah kenaikan elpiji.
“Banyak dahan dan ranting serta potongan pohon lainnya yang terbawa arus laut hingga ke pantai,” kata Wayan Murdika, nelayan di Pantai Yeh Gangga, Minggu (12/1)

Menurut dia, memang tidak semua sampah kiriman itu berupa potongan pohon, tetapi juga sampah rumah tangga. “Kami memilih yang ranting-ranting dan dahan saja,” ujarnya menuturkan.

Selanjutnya kayu-kayu itu dijemur untuk dijadikan bahan bakar. “Elpiji kan makin mahal dan langka. Makanya kami gunakan kayu bakar dari sampah kiriman itu,” ujarnya.

Oleh sebab itu, pada musim hujan seperti sekarang para nelayan di Pantai Yeh Gangga makin rajin memilah-milah sampah untuk dijadikan kayu bakar secara bergotong-royong.

Selain melakukan aktivitas di laut, para nelayan di Pantai Yeh Gangga memindang ikan hasil tangkapan untuk dijual ke pasar.

“Setidaknya kami bisa bisa menghemat biaya bahan bakar dengan memanfaatkan sampah kiriman,” kata Ni Wayan Reti, warga Pantai Yeh Gangga, yang sehari-hari memindang ikan tangkapan suaminya itu.

Pada musim hujan, sejumlah pantai di wilayah selatan Pulau Dewata banyak mendapat sampah kiriman dari Jawa. AN-MB