sampah canang Ilustrasi

Negara (Metrobali.com)-

Volume sampah di Kabupaten Jembrana, Bali, meningkat saat Hari Raya Galungan, mencapai 38 persen lebih dibanding hari biasa.

“Peningkatan volume sampah terjadi di ruang-ruang publik, seperti taman, lapangan dan pasar. Petugas kami kerja lembur untuk mengangkutnya,” kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Jembrana, Wayan Darwin, di Negara, Jumat (19/12).

Menurutnya, pada hari biasa rata-rata volume sampah mencapai 150 hingga 160 meter kubik perhari, namun saat hari raya Umat Hindu ini jumlahnya meningkat menjadi 250 meter kubik.

Karena banyaknya tumpukan sampah di tempat pembuangan sementara, katanya, petugas kebersihan yang biasanya hanya mengangkut tiga kali menuju ke tempat pembuangan akhir, meningkat menjadi tujuh kali.

Ia mengungkapkan, sampah yang diangkut saat hari raya sebagian besar bekas sarana upacara keagamaan, meskipun ada sampah jenis lain.

“Masih banyak juga masyarakat yang membuang sampah sembarangan, padahal sudah kami sediakan tempat. Hal itu menambah berat kerja petugas kami,” ujarnya.

Ia juga mengaku, menambah fasilitas khusus pembuangan sampah di lokasi yang menjadi pusat keramaian saat hari raya, seperti di Lapangan Pergung, Kecamatan Mendoyo.

Di lapangan ini, setiap Hari Raya Galungan dan Kuningan, desa adat setempat menggelar pasar malam, yang otomatis volume sampahnya membludak yang berasal dari pengunjung.

Secara umum, untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir di Dusun Peh, Desa Kaliakah, ia mengatakan, telah memberikan bantuan mesin pencacah sampah organik di setiap kecamatan.

Selain itu, pihaknya juga mendorong munculnya kelompok masyarakat yang dibina untuk mengelola sampah di wilayah masing-masing.

“Pembinaan untuk membuang sampah pada tempat yang disediakan juga terus kami lakukan, karena masih banyak masyarakat membuang sampah di luar bak yang sudah disediakan. Biasanya mereka hanya melempar sampah dari atas sepeda motor, sehingga jatuh di luar bak,” katanya.

Untuk menangani sampah, ia mengaku, saat ini instansinya memiliki 97 tenaga kontrak dan 25 pegawai harian, yang dibagi menjadi dua kelompok kerja masing-masing delapan jam. AN-MB 

activate javascript