Foto: Anggota Komisi XI DPR RI Dapil Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dan Lembaga Kajian & Penelitian Peradah menyerahkan secara simbolis bantuan total 2000 paket sembako PSBI serangkaian memperingati Hari Raya Idul Adha 1444 H pada Kamis 29 Juni 2023.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi XI DPR RI Dapil Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyerahkan bantuan total 2000 paket sembako PSBI (Program Sosial Bank Indonesia) kepada sejumlah kelompok masyarakat serangkaian memperingati Hari Raya Idul Adha 1444 H pada Kamis 29 Juni 2023. Penyerahan secara simbolis kepada perwakilan penerima dilakukan di Wantilan Pura Kahyangan Setra Ageng Peguyangan, Kota Denpasar.

Kegiatan ini terlaksana sebagai tindak lanjut dari direalisasikannya proposal permohonan bantuan peringatan hari keagamaan dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah dari Lembaga Kajian & Penelitian Peradah kepada Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Sebanyak 2000 paket sembako PSBI disalurkan kepada masyarakat yang tersebar di wilayah 4 kabupaten/kota yakni Denpasar, Karangasem, Klungkung dan Buleleng.

Rai Wirajaya mengungkapkan ini merupakan suatu contoh yang disampaikan oleh Bank Indonesia dalam rangka bertoleransi antar umat beragama di Indonesia melalui silaturahmi umat beragama di perayaan hari besar keagamaan. Bank Indonesia bekerja sama dengan komisi XI DPR RI untuk menyalurkan program-program sosial dari Bank Indonesia seperti PSBI.

“Di mana ini kami secara terus-menerus secara continue di Komisi XI untuk bagaimana pertama adalah membangkitkan ekonomi masyarakat Bali, yang kedua adalah menjaga inflasi, yang ketiga yang paling sangat penting adalah menjaga toleransi antar umat beragama,” kata Rai Wirajaya yang juga merupakan Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini.

Dalam kesempatan ini Rai Wirajaya juga membawa pesan damai terkait dengan pemilu 2024 mendatang. Rai Wirajaya mengajak masyarakat untuk tidak membawa politik identitas yang dinilai akan memecah belah bangsa.

“Kita dalam satu wadah yang sama Negara kesatuan Republik Indonesia. Sangat jelek sekali kalau membawa-bawa politik identitas. Kita akan terpecah belah,” ujar wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini.

Rai Wirajaya mengatakan lebih lanjut rasa persatuan masyarakat di Indonesia sudah terjalin sekian tahun. Bahkan dari zaman kerajaan Majapahit hingga Indonesia merdeka tidak ada yang namanya politik identitas. “Saya titip kepada saudara-saudara untuk jangan sampai terjadi. Artinya memecah belah dengan cara-cara keagamaan. Itu adalah masalah keyakinan pada diri masing-masing,” pesan politisi senior PDI Perjuangan asal Peguyangan, Denpasar ini.

Oleh karena itu BI bersama DPR RI terus secara continue mensosialisasikan persatuan dan mendengungkan bahwa kita berada dalam wadah yang sama yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rai Wirajaya juga mengapresiasi kerja keras yang dilakukan oleh BI untuk Bali.

Di sisi lain Rai Wirajaya juga memuji langkah-langkah berani yang diambil Trisno Nugroho yang turun langsung untuk menyelamatkan perekonomian Bali saat pandemi Covid-19.  “Siapa yang berani pada saat pandemi itu turun ke lapangan saat itu. Apalagi pada tahun 2021 ketika Covid yang sangat deltanya itu merajalela semua menjadi ketakutan, tapi kami bersama Pak Trisno Nugroho karena mengubah energi negatif menjadi energi positif makanya beliau berani,” pungkas Rai Wirajaya.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengungkapkan meskipun perekonomian terus tumbuh dan tingkat inflasi terkendali, namun kita masih mengalami beberapa tantangan.

Pertama adalah bagaimana perekonomian yang kembali pulih tersebut dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat; Kedua adalah bagaimana supaya perekonomian yang meningkat tersebut tidak diikuti oleh kenaikan harga barang dan/atau jasa sehingga tetap menjaga daya beli masyarakat.

Menyikapi permasalahan sosial dan ekonomi tersebut, Bank Indonesia turut berperan aktif dalam mengatasi hal tersebut melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). PSBI merupakan bentuk kepedulian atau empati sosial Bank Indonesia untuk berkontribusi dalam membantu memecahkan masalah sosial ekonomi yang dihadapi masyarakat.

Dalam implementasi PSBI, Bank Indonesia mengusung semangat “Dedikasi Untuk Negeri” di seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi, berempati dan peduli dalam membantu mengatasi permasalahan sosial dan ekonomi di masyarakat yang dapat memberikan nilai bagi negeri dan institusi.

Sebagaimana kegiatan hari ini  dilakukan penyerahan PSBI sosial dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1444 H Tahun 2023. Selain dalam rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari, PSBI ini merupakan salah satu upaya dalam menjaga daya beli masyarakat karena mengingat inflasi di Bali cenderung masih tinggi.

“Kita bersama-sama menyaksikan penyerahan simbolis berupa 2000 paket sembako dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1444 H Tahun 2023 yang terealisasi berkat dukungan Anggota Komisi XI DPR RI, Bapak I Gusti Agung Rai Wirajaya. Bantuan ini nantinya akan disalurkan kepada warga yang membutuhkan secara bertahap dan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan memberi motivasi untuk bangkit. Kami berharap agar bantuan yang kami berikan dapat bermanfaat bagi seluruh warga, khususnya untuk meringankan beban masyarakat,” papar Trisno Nugroho yang mengakhiri tugasnya sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali per 30 Juni 2023.

Sementara itu dalam penyerahan bantuan sembako PSBI ini turut hadir Ketua Umum Lembaga Kajian dan Penelitian Peradah D.Sures Kumar yang diwakili pengurus, Tokoh Masyarakat Kota Denpasar Anak Agung Istri Paramita Dewi (APD), Jero Bendesa Desa Adat Peguyangan I Ketut Sutam,  Kepala Kelurahan Peguyangan I Gede Sudi Arcana, Penglisir Puri Peguyangan Anak Agung Ngurah Widiada.

Turut hadir pula sejumlah Anggota DPRD Kota Denpasar seperti I Wayan Sutama, I Ketut Suteja Kumara, Luh Putu Mamas Lestari dan I Nyoman Sumardika. Lalu hadir pula Tokoh Masyarakat Desa Padangsambian Kaja I Made Kadek Arta, Tokoh Masyarakat Desa Sumerta Klod Ida Ayu Mas Wulandari. (wid)