Gantung diri
Ketut Dira (87) Korban gantung diri

Buleleng, (Metrobali.com)-

Seorang kakek bernama Ketut Dira (87) diduga lantaran mengidap sakit batuk dan sesak napas tidak kunjung sembuh, nekat mengambil jalan pintas dengan menggantung dirinya didalam rumah gubug miliknya. Peristiwa tragis ini terjadi pada hari Rabu Tanggal 6 Desember 2017 Sekira Jam 09.30 Wita bertempat di Banjar Dinas Taman Sari, Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Kronologis terungkapnya korban bunun diri, berawal dari cucu korban Kadek Suartini, yang datang dari membantu hajatan ditetangganya. Kemudian  mampir untuk menjenguk korban. Namun dia itu tidak menemukan korban di dalam kamarnya. Oleh karena tidak menemukan kor an dikamarnya, selanjutnya ia mencari korban di sekitar rumahnya.
Betapa terkejutnya ia, setelah menemukan korban sudah meninggal dunia dengan posisi gantung diri didalam gubuk yang berada di belakang rumah Korban yang berjarak sekitar 10 Meter. Seketika itu juga ia berteriak lantang dan meminta tolong kepada setiap orang yang mendengarkannya. Saat itu juga tetangga korban pada berdatangaan.
Selanjutnya Komang Sukadana dan I Luh Sudeni yang merupakan Cucu Korban, secara bersama-sama membuka tali ikatan di leher korban dan menggotong korban untuk dibawa ke rumahnya.
Ketut Suradnya yang merupakan Cucu korban yang tinggal serumah dengan Korban, menerangkan, bahwa pada saat peristiwa itu terjadi, dirinya sedang bekerja sebagai buruh bangunan kemudian mendapat telpon dari sdr. Jro Mang Sara yang mengatakan bahwa kakeknya sudah meningga karena gantung diri.  Kemudian dirinya pulang kerumahnya dan mendapati bahwa memang benar Kakeknya (Korban) sudah meninggal dunia.
Ketut Suradnya juga mengatakan bahwa selama ini dirinyalah yang telah merawat Korban selama hidupnya karena Korban tidak mempunyai anak dan istri korban sudah meninggal. Saksi tidak mengetahui apa penyebab dari Korban sampai Gantung diri.  Sebelum peristiwa itu terjadi Korban tidak mempunyai masalah dengan dirinya ataupun orang lain hanya korban sering mengeluh sakit-sakitan seperti batuk dan sesak nafas yang tidak kunjung sembuh.
Atas peristiwa tersebut pihaknya kemudian melapor kejadian itu ke Babhinkamtibmas Ds. Sanggalangit Bripka Putu Arsana, SH dan diteruskan Ke Polsek Gerokgak.
Sementara itu Made Lantur yang merupakan tetangga Korban juga menerangkan bahwa tidak mengetahui penyebab korban gantung diri. Ia menambahkan, bahwa sebelumnya korban tidak mempunyai masalah dengan keluarganya ataupun Orang Lain.
Saksi juga menyampaikan bahwa Korban dulunya senang meminum Minuman keras bersama dirinya dan berhenti minum karena sakit Batuk dan sesak nafas yang tidak kunjung sembuh. Made Lantur juga mendengar bahwa sebelum peristiwa itu terjadi korban sempat berbicara bahwa korban sudah tidak kuat hidup karena sakit-sakitan dan  bermimpi di jemput oleh teman Korban yang sudah meninggal.
Adapun ciri – ciri korban saat ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dengan posisi terlentang dilantai dengan panjang Korban 156 Cm, menggunakan baju kemeja hijau, celana kolor warna biru, dengan tali warna silver, merah dan biru dan panjang tali 90 Cm, ada bekas luka jeratan tali pada leher melingkar, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya luka karena kekerasan, serta ada kotoran dan cairan sperma yang keluar dari dubur dan kemaluan korban.
Menurut keterangan team medis dari Puskesmas Gerokgak bidan desa atas nama Tita Lestari bahwa tidak di temukan tanda – tanda kekerasan hanya  keluar BAB dan air kencing dan bekas jeratan tali pada leher.
Kapolsek Gerokgak Kompol I Ketut Relo Kusada ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa telah terjadi peristiwa korban meninggal dunia karena gantung diri di Desa Sanggalangit.”Personil kami sudah di TKP untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.” tandas Kapolsek. GS-MB