Ketua Perkeni Prof Dr dr Ketut Suastika yang juga Rektor UNUD saat menyampaikan materi

Ketua Perkeni Prof Dr dr Ketut Suastika yang juga Rektor UNUD saat menyampaikan materi pada seminar di Fakultas Kedoteran Unud, Kamis (21/4).

Denpasar (Metrobali.com)-

Masalah diabetes sudah menjadi ancaman global di dunia hingga WHO dalam memperingati  World Health Day 2016  mengambil tema “Cegah,Obati dan Lawan Diabetes” .

Indonesia pun saat ini tengah berjuang menghadapi pandemi diabetes yang kian memburuk dimana Indonesia menjadi negara urutan ke-5 di dunia dengan populasi pasien diabetes terbanyak. Di negara ini  terdapat 9,1 juta orang hidup dengan diabetes di Indonesia (IDF 2014).  Prevalensi DM di Indonesia juga mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.

Di sisi lain Laporan Riiiset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013  mengungkapkan bahwa proporsi penyebab kematian karena Diabetes Mellitus pada kelompok usia 45-54 tahun di perkotaan menduduki peringkat ke-2 dengan persentase sebesar 14,7%. Sedangkan di pedesaan, Diabetes Mellitus menduduki peringkat ke-6 dengan persentase sebesar 5,8%.

Bali sebagai tujuan wisata dengan pertumbuhan ekonomi yang baik tidak luput dari peningkatan jumlah penderita diabetes.  Menurut Ketua IAKMI Bali, Made Kerta Duana MPH, perubahan gaya hidup masyarakat mulai dari pola makan dengan konsumsi makanan tinggi kalori hingga berkurangnya aktifitas olahraga menjadi faktor terbesar tumbuhnya wabah baru yakni Diabetes Perkotaan (Urban Diabetes). Keadaan ini diperburuk dengan minimnya kesadaran masyarakat akan tantangan ini. Kenyataan seperti ini akan sulit dirubah tanpa adanya komitmen dari seluruh aspek masyarakat mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat setempat

Kondisi itulah yang melatarbelakangi inisiatif  Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menyelenggarakan seminar kesehatan dengan tajuk  “Ancaman Pandemi Diabetes di Bali: Pencegahan dan Penanggulangannya”.

Seminar bertujuan, pertama,  memperoleh gambaran paling aktual mengenai ancaman pandemi diabetes di Bali serta faktor-faktor penyebabnya. Kedua, memperoleh gambaran mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan dalam upaya mencegah dan menanggulangi dampak pandemi diabetes di Bali  Ketiga, mengkaji kemungkinan-kemungkinan mengembangkan sinergi dan kolaborasi dalam upaya mencegah dan menanggulangi dampak pandemic diabetes di Bali

Sementara itu Vice President and General Manager PT Novo Nordisk Indonesia Sandeep Sur mengatakan, “Mengelola dan mengendalikan peningkatan angka kematian dan angka kesakitan akibat diabetes membutuhkan kepedulian dan langkah nyata pemangku kepentingan. Sebagai salah satu perusahaan terdepan dalam perawatan diabetes, Novo Nordisk bersama pemangku kepentingan termasuk pemerintah, asosiasi profesi, sektor swasta, media dan komunitas, melakukan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kepedulian dan akses terhadap perawatan serta menjawab aspek psikososial diabetes untuk meningkatkan kualitas hidup.”

Kondisi diabetes di Indonesia kini sangat mengkhawatirkan terutama di kota-kota besar seperti Bali karena minimnya tingkat kesadaran masyarakatakan isu ini. Tanpa komitmen dan kerjasama berbagai pemangku kepentingan dan juga publik, kenyataan ini akan sangat sulit untuk diubah dan langkah-langkah perbaikan tidak dapat diterapkan secara maksimal. RED-MB